Memijit adalah tradisi keluarga kami yang juga terbantu dengan adanya Minyak Kayu Putih Aroma. Saya rutin memijit anak-anak sejak mereka bayi. Lewat buku Ibu dokter Utami Roesli, dokter spesialis anak yang juga kakak mendiang Harry Roesli, saya belajar melakukannya pada Asa dan Raniah. Kebiasaan ini terbawa hingga kini. Terutama Asa, doyan sekali dipijit. Â Bahkan ada masa dimana Asa meminta dipijit setiap hari. Tadinya saya lelah memenuhinya. Namun akhirnya saya sadar, justru itu adalah peluang bagus untuk memelihara bonding saya dengannya.
Anak-anak super aktif ini membutuhkan pijitan saya. Karena kata ahli pijit langganan keluarga kami, pemijitan mampu mencegah sumbatan-sumbatan energy. Memijit dengan teknik yang benar juga bisa membantu saat anak-anak lasak ini cedera ringan akibat tingkahnya yang super aktif. Hmmmm....mungkin Anda berfikir ini sama sekali tidak ilmiah. Tapi nyatanya, jika rajin dipijit, anak-anak memang lebih sehat. Kesehatan prima, turut mendukung kreativitas anak, eksplorasi mereka menjadi semakin leluasa.
Kini pijatan sudah menjadi bahasa cinta kami. Karena itulah, kehadiran minyak untuk memijit menjadi sangat penting. Makin asyik juga kalau bisa ganti-ganti Minyak Kayu Putih Aroma sesuai dengan kebutuhan. Saat Asa sedang rewel misalnya, inilah waktunya Aromaterapi Lavender beraksi.
Yah.... Begitulah sentuhan berupa ritual pijit telah menjadi keseharian anak-anak kami. Mungkin saking enjoynya, suatu saat Asa berkata. "Bun, nanti kalau aku menikah, akan aku cari istri yang pintar mijit seperti bunda".
Wait.... Nak? Nikah? Istri?....
Naaakkk..... kamu masih 12,5 tahun!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H