• Jangan buang sampah atau apapun di sungai dan sumber air lainnya.
• Gunakan deterjen dan bahan pembersih lainnya secukupnya saja, agar tak makin menambah beban pencemaran yang diterima sumber air seperti sungai. Jika anggaran memungkinkan pakailah bahan-bahan pembersih ramah lingkungan.
3. Konservasi
Maksud dari konservasi air adalah bagaimana agar sebanyak mungkin air hujan dapat diresapkan ke tanah dan menambah cadangan air bersih di dalam tanah kita. caranya:
Tanam pohon
• Buat sumur resapan
Sumur resapan ini sebenarnya konstruksinya sederhana. Hanya berupa lubang yang bagian mulutnya diberi perkerasan agar rapi dan kuat. Di dalamnya diberi isian berupa ijuk dan kerikil. Nah, kalau di Bondowoso, Badan Lingkungan Hidup,instansi tempat saya bekerja sudah membuat banyak sumur resapan, lokasinya di kantor-kantor instansi pemerintah dan sekolah-sekolah, juga di tempat-tempat publik semisal di Alun-alun kota.
• Buat biopori
Ini yang sedikit saya sesali,mengapa saya terlanjur membangun full rumah saya yang bertipe 21, tanpa halaman tersisa. Jadinya saya tak bisa membuat biopori di halaman, lha enggak punya halaman! Biopori ini berupa lubang kecil sedalam 1 meteran, di dalamnya kemudian diisi sampah organik seperti dedaunan. Selain menjadi solusi untuk memperbanyak cadangan air tanah, ini juga salah satu cara mudah mengelola sampah organik di rumah. Tanah menjadi makin subur pula.
• Halaman jangan ditutup semen semua, jika memungkinkan upayakan ditanami rumput, atau setidaknya gunakan paving block. Setidaknya dengan menggunakan paving block,masih ada sejumlah air yang dapat diresapkan.
• Untuk daerah-daerah yang berkesulitan air,memanen air hujan juga menjadi suatu alternatif yang sangat baik. Seorang kawan blogger saya membuat penampungan air hujan di tempat tinggalnya di Kawasan Wringin, bagian barat Bondowoso yang berbatasan dengan Kabupaten Bondowoso, yang terkenal daerah sulit air.