Mohon tunggu...
Widyanti Yuliandari
Widyanti Yuliandari Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger, ASN, Penulis buku

Widyanti adalah blogger yang juga penulis buku yang saat ini mengetuai komunitas Ibu-ibu Doyan Nulis, sebuah komunitas yang mewadahi perempuan penulis. Kini Widya tengah menjalani pendidikan Master di program Magister Teknik Lingkungan, Institut teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Kesibukan kuliah tak membuatnya berhenti untuk menekuni blogging dan menulis buku. Saat ini Widya sedang menunggu proses penerbitan buku solo ke-5 nya yang bertema Pola Makan Sehat, Food Combining. www.widyantiyuliandari.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Sekeping Surga Yang (Terkadang) Kekeringan

30 April 2015   19:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:30 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

• Jangan buang sampah atau apapun di sungai dan sumber air lainnya.

• Gunakan deterjen dan bahan pembersih lainnya secukupnya saja, agar tak makin menambah beban pencemaran yang diterima sumber air seperti sungai. Jika anggaran memungkinkan pakailah bahan-bahan pembersih ramah lingkungan.

3. Konservasi

Maksud dari konservasi air adalah bagaimana agar sebanyak mungkin air hujan dapat diresapkan ke tanah dan menambah cadangan air bersih di dalam tanah kita. caranya:

Tanam pohon

• Buat sumur resapan

Sumur resapan ini sebenarnya konstruksinya sederhana. Hanya berupa lubang yang bagian mulutnya diberi perkerasan agar rapi dan kuat. Di dalamnya diberi isian berupa ijuk dan kerikil. Nah, kalau di Bondowoso, Badan Lingkungan Hidup,instansi tempat saya bekerja sudah membuat banyak sumur resapan, lokasinya di kantor-kantor instansi pemerintah dan sekolah-sekolah, juga di tempat-tempat publik semisal di Alun-alun kota.

• Buat biopori

Ini yang sedikit saya sesali,mengapa saya terlanjur membangun full rumah saya yang bertipe 21, tanpa halaman tersisa. Jadinya saya tak bisa membuat biopori di halaman, lha enggak punya halaman! Biopori ini berupa lubang kecil sedalam 1 meteran, di dalamnya kemudian diisi sampah organik seperti dedaunan. Selain menjadi solusi untuk memperbanyak cadangan air tanah, ini juga salah satu cara mudah mengelola sampah organik di rumah. Tanah menjadi makin subur pula.

• Halaman jangan ditutup semen semua, jika memungkinkan upayakan ditanami rumput, atau setidaknya gunakan paving block. Setidaknya dengan menggunakan paving block,masih ada sejumlah air yang dapat diresapkan.

• Untuk daerah-daerah yang berkesulitan air,memanen air hujan juga menjadi suatu alternatif yang sangat baik. Seorang kawan blogger saya membuat penampungan air hujan di tempat tinggalnya di Kawasan Wringin, bagian barat Bondowoso yang berbatasan dengan Kabupaten Bondowoso, yang terkenal daerah sulit air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun