Mahmud  Cantik (Diary  Hastuti)
Tung WidutÂ
"Ma atu ana," kata  balita di tengah pendopo.Â
Balita lucu itu menoleh ke kiri ke kanan.  Dengan keseimbangan badan belum sempurna berlari menuju segerombol  mama-mama yang sedang duduk. Balita berkucir langsung memeluk seorang diantaranya.Â
"Hai, anak siapa ini?" Teriak sang mama yang dirangkul. Dia kelihatan sangat kaget. Â Sang balita dengan wajah datar mengikuti rangkulan mama itu.Â
Rasa takut jatuh bergelantungan di leger sang balita di bimbing di pangkuan. Lucunya balita itu menurut saja. Â Wajahnya masih tanpa berubah.Â
"Namanya siapa?" Tanya mama Seli. Pernyataan itu berulang-ulang.Â
"Ca," jawabnya berulang juga.Â
"Mana mama, mana mama?" tanyanya lanjut.
Tak merespon juga si anak.Â
Dari sudut pendopo terdengar keributan. Beberapa mama kelihatan kebingungan. Â Kata-kata yang diucapkan semakin keras.