seiring waktu, kita semua dapati tempat nyaman dan tentram terakhir itu sangat penting di rasa, di coba, di ingat, di lakukan, bahkan masuk ke dosa atau proses dalam nya pun telah tampak seperti tanah yang menenggelamkan diri ini semua. tetapi mengerti jalan pulang - Nya.
apakah manusia bisa lepas dalam hal tersebut?
kita belum paham/mengetahui, atau mengenal dimana diletakan sebuah jasad ini bermukim.
mahluk hidup, pada dasarnya ikuti iringan alam semesta terbentuk selama penjagaan nya tersebut dibuat sebaik mungkin.
Ada dikisah lama maupun baru. sentral mindset sekali pun cerdas, pintar, atau jenius. "kita semua mati.", bagaimana prosesi pemakaman terakhir kita sobat netizens kompasiana.
selepas diplomatik nan bagus, baik, dan benar. pasti ini-itu bisa salah, benar atau sebaliknya.Â
peristiwa keadaan dikemas nya jalan itu dapat termanfaatkan secara khidmat real.
gerbang dikunci gak akan lepas, begitu juga pengandaian suatu problematika masyarakat luas di dunia. netizens kompasiana pembaca di seluruh penjuru tanah air mengalir di Indonesia.
adat-istiadat leluhur di dunia itu sangat jadikan kita semua orang (bukan orang-orang'an).
skala ini yang menuntun ragam etosik jiwa canggih tanpa membebani sistem akal berpikir. apalagi, yang jauh dari depan maupun belakang kehidupan sehari-hari ratapan manusia.
ula yang berarti awal muakad seseorang terbit atas dasar dirinya bukan rumusan Allah SWT, tetapi kedua orang tua kita semua loh!!Â
kok, bisa . . .Â
tentunya bisa sobat, Karena Allah SWT yang menugaskan lahir nya bentukan alam semesta seperti langit dan bumi, khalas nya (untuk semua mahluk yang di 2 edar lapisan itu bermaksud, bermakna, dan menyimpuhkan manusia beribadah).
pembayaran dalam dunia pendidik/pendidikan sebenarnya gratis atau free, namun repihan kepahitan sudah menjadi inspirasi keterbelakangan akibat peran sebagai diktator usahawan (bermain kertas manusia).
bagaimana jiwa ini bisa ada? apa saja yang diperbuat ruh-Nya sebelum ditugaskan? 2 question ini merupakan penentu manusia-manusia di berikan.
nah, untuk itu yang masih jadi manusia eling - eling di pungguh atau di download sejenak! Namun jangan jadi manusia pendownload plagiatis seseorang miliki itikad mulia.
jadilah jadi, jadikan jadi untuk tetap tulus sesederhana mungkin bisa tepat mengedukasi kebijakan, kebaikan dan kebenaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H