Zamakhsyari Dhofier mengungkapkan hal yang sama bahwa pada dekade akhir-akhir ini, karier pesantren sedang mengalami perubahan fundamental dan juga telah ikut memegang peranan dalam proses transformasi kehidupan masyarakat Indonesia.
Maka pesantren harus mulai menyeimbangkan dengan keadaan yang ada , penyesuain itu dapat dimulai dari :
1. KurikulumÂ
Di dunia pesantren, kurikulum pesantren perlu dikembangkan dan disesuaikan dengan tuntutan zaman, dengan tetap berpijak pada tujuan utama yang masih relevan dan menjadi inti pondok pesantren, misalnya tasamuh, tawassuth, ta'awun dan sebagainya.
2. Pendidikan berwawasan kecakapan hidup
Sebagaimana disebutkan pada sistem pendidikan nasional, pasal 26 ayat 3 UU No. 20 tahun 2003, bahwa pendidikan kecakapan hidup ialah pendidikan yang memberikan kecakapan personal, sosial, intelektual dan kecakapan vokasional untuk berkerja atau usaha mandiri.
3. Metode pembelajaran
Model pembelajaran di pesantren yang mulanya menggunakan metode dalam bentuk sorogan, bandongan, halaqoh, dan hafalan. Nah, seharusnya pesantren mulai memasukkan beberapa pendidikan keterampilan juga semisal bertani, beternak, dan kerajinan tangan. Hal ini dimaksudkan untuk mengembangkan wawasan santri terhadap hal duniawi.
4. Manajemen organisasi
Meskipun kita tahu bahwa peran kiai sangat dianggap penting dalam pesantren, tetapi kiai tidak ditetapkan pada posisi penentu kebijakan secara tunggal. Dari sini, kerja dimulai dengan pembagian unit kerja sesuai urutan kepemimpinan dalam pesantren. Hal ini dimungkinkan santri untuk bisa belajar berorganisasi.
C. KESIMPULAN