Mohon tunggu...
Widodo Febri Utomo
Widodo Febri Utomo Mohon Tunggu... Editor - Santri dan Mahasiswa

Instagram : Widodo_febriutomo Facebook : Widodo ( Widodo Febri Utomo ) Twitter : @WidodoFebriU_

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyeimbangkan Tujuan Instruksional dalam Paradigma Pendidikan Pesantren Modern

21 Maret 2020   23:14 Diperbarui: 3 Oktober 2020   20:33 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya."(Q.S At-taubat/112)

Pada ayat di atas Allah Swt memberikan penjelasan secara eksplisit tentang tujuan pendidikan Islam yakni agar dapat mengajarkan kepada kelompok masyarakat tempat mereka hidup dan bersosialisasi, nilai tujuan tersebut agar masyarakat dapat menjaga diri mereka baik secara individual maupun kelompok.

Tujuan Instruksional adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan, kemampuan, ketrampilan dan sikap yang seharusnya ada pada peserta didik sebagai hasil dari proses belajar yang dinyatakan dalam perbuatan tingkah laku. Lingkungan santri tentunya menggambarkan demikian, selain santri dibimbing untuk mengaji dan menjadi insan yang diharapkan masyarakat, santri dituntut untuk dapat mengimplementasikan hal tersebut.

Menurut KH. Hasyim Asya'ari, tujuan diberikannya sebuah pendidikan pada setiap manusia ada dua, yaitu :

Menjadi insan yang purna yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Insan purna yang bertujuan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka diperlukan berbagai macam cara yang terlebih ketika kita melihat kondisi era kini yang seharusnya pesantren mulai merombak berbagai macam sistemnya untuk terus mengikuti perkembangan zaman.

Dinamika zaman dari fase industri ke fase informasi telah menyebabkan perubahan orientasi masyarakat dari belajar mencari ilmu menjadi belajar untuk mempersiapkan memperoleh pekerjaan.

Namun demikian, dengan memenuhi jawaban kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan yang berorientasi pada dunia kerja, bukan berarti tugas pesantren telah usai.

Justru pekerjaan pesantren menjadi semakin berat. Karena di satu sisi pesantren harus mampu menjawab kebutuhan pendidikan masyarakat yang sudah berubah haluan orientasi kedunia kerja, pesantren juga tetap harus menjaga konsistennya sebagai lembaga pendidikan tafakkuh fid din dengan bumbu nilai keislaman yang menjadi ciri khas utamanya.

Mafred Ziemek, misalnya, menganggap pesantren bukan hanya wadah pusat perubahan dibidang keagamaan, tetapi juag dibidang pendidikan politik, budaya dan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun