"Justru jika kita memiliki satu, dua atau tiga anak perempuan, lalu merawat dan mendidiknya dengan baik dan benar. Maka itu manjadikan kita terhalang dari siksaan api neraka," lanjut Kang Narto.
Kemudian Kang Narto mengutip hadits Nabi saw.:
"Barang siapa memiliki tiga anak perempuan, lalu ia mendidiknya, menyayanginya, menanggung kebutuhannya, dan menikahkannya, maka wajib baginya surga."
Setelah mendengar penjelasan Kang Narto, Tejo dan Maman saling berpandangan. Diam tanpa kata. Seolah ia merasa bersalah dengan ucapannya.
"Dari tadi Darto hanya diam saja. Ndak cerita tentang keluarganya. Anakmu berapa, Dar?" Tanya Tejo.
Darto menunduk. Diam sejenak. Lalu menatap wajah teman-temannya. Seolah mengatakan "jangan tanya soal anak kepadaku."
"Mmmm... Maaf. Aku belum punya anak. Usia pernikahanku sudah hampir 12 tahun. Kami sudah periksa ke dokter. Sudah melakukan terapi dan usaha lainnya. Agar segera punya momongan. Namun, sampai saat ini belum mendapat momongan," tutur Darto dengan nada rendah.
Semua yang hadir terdiam. Merasa kasihan kepada Darto.
"Tenang, Dar. Insya Allah kamu akan segera dapat momongan. Teruslah berdoa dan berusaha. Yakinlah, Allah pasti akan menjawab doamu. Saya punya saudara juga senasib denganmu. Sebelas tahun menikah, namun belum punya momongan. Di tahun kedua belas pernikahan, akhirnya mereka punya momongan. Istrinya baru saja melahirkan seminggu yang lalu," tutur Kang Narto berusaha memotivasi Darto.
"Alhamdulillah, terimakasih atas motivasi dan doanya teman-teman. Semoga doa-doa sampeyan semua dan doa kami diijabah oleh Allah Swt. Aamin." Jawab Darto penuh harap.
Mendengar cerita Kang Narto, Darto seolah mendapat angin segar dan suntikan semangat dari teman-temannya. Usia Darto baru 39 tahun. Sementara istrinya baru 33 tahun. Harapan masih panjang. Kesempatan masih terbuka lebar.