Mohon tunggu...
WIDIYAWATI WIDIYAWATI
WIDIYAWATI WIDIYAWATI Mohon Tunggu... Guru - guru

melukis, membaca, memasak

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Implementasi Kurikulum Merdeka di PAUD: Kesenjangan antara Rencana dan Realita

22 Desember 2024   07:32 Diperbarui: 22 Desember 2024   07:32 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dukungan orang tua juga berperan penting dalam keberhasilan implementasi kurikulum. Sayangnya, banyak orang tua yang masih minim pemahaman mengenai Kurikulum Merdeka, yang membuat mereka tidak dapat memberikan dukungan yang optimal dalam proses pembelajaran anak di rumah. Di sisi lain, teknologi yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran di PAUD juga belum dimanfaatkan dengan baik, meskipun penggunaan teknologi dapat meningkatkan interaktivitas dan efektivitas pembelajaran.

Kurikulum Merdeka adalah inisiatif pemerintah Indonesia untuk memberikan kemudahan dalam pendidikan., sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Menurut Kemendikbudristek (2022), kurikulum ini dirancang untuk mendorong kreativitas, kemandirian, dan partisipasi aktif anak dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan program pendidikan nasional yang bertujuan bahwa pembelajaran berpusat pada pengembangan potensi setiap orang secara menyeluruh.

Pelaksnaan Kurikulum Merdeka di PAUD menghadapi berbagai tantangan. Sari dan Prasetyo (2021) menyebutkan bahwa banyak guru PAUD belum sepenuhnya memahami prinsip-prinsip kurikulum ini, yang mengakibatkan kesulitan dalam pelaksanaannya. Keterbatasan dalam fasilitas dan sumber daya pembelajaran juga menjadi kendala yang signifikan. Hal ini sejalan dengan temuan Arifin (2023), yang menunjukkan bahwa banyak lembaga PAUD tidak memiliki alat bantu ajar yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran yang inovatif.

Dukungan orang tua sangat penting bagi keberhasilan kurikulum. Hendrawati (2022) menyatakan bahwa orang tua kurang memahami Kurikulum Merdeka, sehingga mereka tidak dapat memberikan dukungan yang optimal dalam proses belajar anak di rumah. Komunikasi yang efektif antara guru dan orang tua perlu ditingkatkan agar orang tua dapat berperan aktif dalam mendukung pendidikan anak.

Teknologi memiliki potensi besar dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Menurut Setiawan (2023), banyak lembaga PAUD yang belum memanfaatkan teknologi dengan baik dalam pembelajaran. Penggunaan teknologi, seperti aplikasi pendidikan dan media interaktif, dapat meningkatkan keterlibatan anak dan mempermudah proses belajar mengajar.

Dukungan yayasan bagi lembaga swasta, terutama di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), sangat penting dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Yayasan memiliki peran penting dalam menyediakan sumber daya fisik dan finansial yang diperlukan untuk implementasi Kurikulum Merdeka. Ini mencakup pengadaan buku, alat bantu belajar, dan fasilitas yang sesuai, dukungan dari yayasan dapat menciptakan kebijakan yang mendorong inovasi dan fleksibilitas dalam metode pengajaran.Tanpa dukungan ini, lembaga PAUD mungkin tidak mampu menyediakan lingkungan belajar yang optimal.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengumpulkan data melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan perlunya penguatan pelatihan bagi guru, peningkatan komunikasi dengan orang tua, serta pengembangan sumber daya pembelajaran yang lebih memadai. Mulyani dan Rahardjo (2022) menyatakan bahwa pelatihan yang lebih intensif dan berkelanjutan bagi guru PAUD sangat penting untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap Kurikulum Merdeka dan meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini secara keseluruhan.

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan bagi pengambil kebijakan dan pemangku kepentingan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut, demi peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini secara menyeluruh.

METODE

Penelitian ini mengeksplorasi dan menganalisis implementasi Kurikulum Merdeka di Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan fenomena yang terjadi saat menerapkan Kurikulum Merdeka di PAUD. Peneliti memilih pendekatan kualitatif untuk menggali pengalaman, pandangan, dan tantangan yang dihadapi oleh para guru serta pihak terkait lainnya dalam penerapan kurikulum ini.

Penelitian ini dilaksanakan di beberapa lembaga PAUD yang berlokasi di Kota Batam kecamatan Batam Kota  sebanyak 13 gugus PAUD, setiap gugus yang tergabung sebanyak 8 lembaga PAUD. Melalui observasi dari beberapa lembaga di setiap gugus diharapkan dapat memberikan perspektif yang lebih luas mengenai implementasi Kurikulum Merdeka dan tantangannya di beberapa le,mbaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun