Mari kita melihat kekuatan nuclear triad dari beberapa negara khususnya pada kekuatan pesawat strategik nya.
Pengebom Strategik Supersonik
Amerika memiliki pesawat B-1 Lancer besutan pabrikkan Rockwell International, bagi yang mengetahui pesawat OV-10 Bronco yang pernah dimiliki TNI AU, pabrikkan inilah yang memproduksinya.
Sedangkan Rusia memiliki pesawat pengebom TU-160 dan TU-22/M, keduanya merupakan besutan Tupiolev semasa jayanya Uni Soviet namun tetap menjadi kekuatan militer Rusia khususnya Angkatan Udara Rusia (VKS).
Pengebom Strategik Siluman
Amerika memiliki Grumman B-2 Spirit yang berbentuk sayap terbang (flying wings), pesawat ini sudah masuk sebagai kekuatan udara Amerika sejak tahun
Amerika juga tengah menyiapkan pengembom siluman terbarunya yaitu Grunman Northrop B-21 Raider yang merupakan pesawat pengebom siluman antar benua (Stealth Intercotinental Strategic Bomber) yang dapat menjatuhkan bom nuklir konvensional saja tapi juga H-Bomb (termonuklir) yang merupakan generasi kedua dari bom nuklir.
Pesawat pengebom B-21 ini lahir dari program Long Range Strike -Bomber (LRS-B) yang dilakukan oleh militer Amerika, dikabarkan pula pesawat ini akan menggantikan pesawat pengebom Amerika lainnya pada tahun 2040 dan 2050 nanti.
Pada pesawat pengebom siluman ,Rusia dikabarkan akan memiliki pesawat pengebom siluman besutan Tupolev dan Sukhoi melalui anak perusahaan masing masing.
Pesawat PAK DA sudah dalam tahap pengembangan dan diperkirakan muncul pada tahun 2027 nanti dan dari gambar yang beredar di berbagai situs di internet, pesawat berbentuk blended wing body, berbeda dengan Grumman B-2 Spirit yang berbentuk sayap terbang.
Pesawat PAK DA ini dapat dikatakan sebagai pesawat siluman ketiga yang diproduksi Rusia setelah pesawat tempur Sukhoi SU-57 yang sudah masuk ke VKS serta pesawat SU-75 yang masih dalam pengembangan.