***
Suatu ketika Dr. Allard, Dr. Arthur, dan ibu mereka mengadakan pertemuan keluarga. Diputuskan bahwa Alice tidak akan diizinkan untuk menemui kekasihnya lagi.
Sementara itu kekasihnya diam-diam menemui Alice dan menyelipkan cincin di jarinya. Dia meminta Alice untuk menganggap itu sebagai cincin pertunangan. Alice senang bukan kepalang.
Mereka memang sangat saling mencintai.
Ketika Dr. Allard melihat sebuah cincin melingkar di jari Alice, dia meminta Alice melepaskannya dan memberikan cincin itu kepadanya agar dia bisa mengembalikannya kepada pemuda itu.
Alice bersedia melepaskan cincin itu tapi menolak memberikannya kepada Dr. Allard dan berjanji akan mengembalikannya sendiri kepada kekasihnya.
Namun ternyata Alice tidak menepati janjinya, bukannya mengembalikan cincin, ia malah menyelipkan cincinya di pita dan mengikatkan pita itu di lehernya, menyembunyikan cincin di bawah kerah gaunnya.
Dalam pertemuan keluarga lainnya, diputuskan bahwa Alice akan dikirim ke Charleston untuk melanjutkan sekolah agar dia melupakan kekasihnya. Tentu saja ini bertentangan dengan keinginan Alice.
Tapi ia tidak berdaya dan tidak ada yang bisa dilakukannya untuk merubah keputusan itu. Sebagai anak yang baik dan berbakti kepada keluarga, Alice harus menjalankan semua perintah mereka.
Setelah tiba di Charleston, Alice menangis selama berjam-jam sebelum akhirnya ia mengeluarkan semua pakaian dari dalam kopernya. Dia tidak menyukai semua tentang Charleston: rumah-rumah mewah, masyarakat yang terlalu mengelu-elukan orang-orang kalangan kelas atas, dan yang terpenting, sekolah tempat di mana ia merasa terjebak!