Mary tampak ragu. Matanya memandang kakek tuna wisma dalam-dalam.
"Ini uang untuk membeli roti, jangan khawatir, bukan hasil mencuri! Aku mengumpulkannya dari hasil berjualan es krim salju" kata sang kakek berusaha meyakinkan sambil meraih tangan Mary dan meletakkan uang recehan ke dalam genggaman kecilnya.
Perlahan Mary melepaskan Toby dari gendongannya dan mulai berjalan menuju toko roti.
***
"Uang yang kau berikan hanya cukup untuk sepotong roti" Kata Mary sekembalinya dari toko, menyerahkan roti yang telah dibelinya kepada sang kakek.
"Ini untukmu, selamat menikmati!" Sang kakek menyodorkan es krim kepada Mary. Matanya berbinar.
Sebelum melanjutkan perjalanan, Mary menyaksikan kakek tua itu membagikan separuh rotinya kepada seorang tuna wisma lain yang duduk di sebelahnya.
Mary menjilat es krim di tangannya. Seketika dingin mengalir ke seluruh tubuhnya, di saat yang bersamaan ia merasa damai dan bahagia.
Belum lama melangkah, Mary melihat sebuah papan pengumuman.
"Hadiah uang tunai kepada siapapun yang menemukan anak anjing kami!"
Mary memperhatikan poto anak anjing yang terpampang di sana. Mirip Toby! Hatinya tetiba gundah. Ia memang telah lama menginginkan seekor anak anjing, tapi ia tahu benar kalau kedua orang tuanya juga membutuhkan uang.