Setibanya di sana Emma menjerit, tubuh anak-anak yang sedang dalam asuhannya itu telah tergantung lehernya di atas langit-langit. Seluruh isi perut mereka telah tumpah kemana-mana.
Emma membalikkan badannya untuk kembali berlari tapi ada seseorang yang menghadangnya. Tiba-tiba saja ia merasakan sebuah benda tajam menusuk perutnya. Cairan hangat mengalir dari sana.
Emma tiba-tiba lemas dan jatuh bertekuk lutut. Sakit yang menusuk membuatnya menjerit kencang. Jeritan yang sama yang pernah ia dengar sebelumnya.
Emma baru sadar kalau jeritan yang ia dengar di telepon tadi tak lain adalah jeritannya sendiri. Saat itu pula Emma seperti terpuruk dalam kegelapan. Tak bisa melihat apa-apa.
Bagi yang membaca cerita ini disarankan untuk menyebarkannya ke medsos lain, apabila tidak ingin nasibnya seperti Emma. Kalau tidak percaya, silahkan ambil resiko sendiri.
Widz Stoops, PC-USA 10/04/2020