July memandangi John suaminya yang duduk di hadapannya. Ini pertama kali ia menyadari kalau kaos yang dikenakan John terbalik.
Sudah menjadi rutinitas bagi July setiap pagi meletakkan beberapa kaos di atas tempat tidur dengan urutan warna tertentu agar John tahu kaos mana yang akan dikenakan hari itu. Tapi July memang tidak selalu memperhatikan bagaimana John mengenakannya. July berpikir mulai sekarang dia harus lebih memperhatikan cara berpakaian John sebelum keluar rumah.
Jean, pramusaji yang biasanya melayani setiap mereka makan di restoran itu muncul membawa nampan besar dengan dua gelas es teh di atasnya.
" Apa kabarmu hari ini John?" Tanya Jean sambil meletakkan segelas teh di hadapan John.
Penyakit Alzheimer yang diderita John membuat tidak semua hari menjadi hari yang selalu baik. Contohnya adalah hari ini. John terlihat gelisah dan sibuk menggosok-gosok noda bulat hitam di mejanya.
July dan John merupakan langganan setia restoran itu. Setiap seminggu sekali selama bertahun-tahun mereka makan di sana. Noda di meja itu sudah ada sejak dulu.
"Sebetulnya hari ini adalah hari istimewa bagi kami berdua, ini adalah hari perkawinan kami yang ke enam puluh!"
Tiba-tiba John menghentikan kegelisahannya dan memandang wajah July.
"Hari ini, enam puluh tahun lalu kita berdua saling berikrar janji” July menatap John dengan lembut.
"Oh ya?" Tanya John sambil terus memandangi istrinya.
"Iya sayang, benar.." Jawab July mengedipkan sebelah matanya ke arah John.