Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Sampai Kapan "Kucing-kucingan" PKL dan Satpol PP di Dukuh Atas?

13 September 2024   11:12 Diperbarui: 13 September 2024   16:10 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbeda dengan pedagang yang difasilitasi tenda khusus, dengan label seperti "Bazar UMKM", yang menjual makanan dengan harga jual yang lebih mahal. Pedagang jenis ini saat ini difasilitasi di area dekat pintu masuk utama Stasiun MRT Dukuh Atas.

Bazar UMKM yang difasilitasi tempat tapi dengan harga jual yang lebih mahal (foto: widikurniawan)
Bazar UMKM yang difasilitasi tempat tapi dengan harga jual yang lebih mahal (foto: widikurniawan)

Memang, perlu solusi yang manusiawi untuk menangani keberadaan PKL di sekitar area transit Dukuh Atas. Tak bisa lagi tiap hari main kucing-kucingan dengan petugas perkara posisi mangkal.

Tak bisa dipungkiri, area tersebut sangat berpotensi cuan bagi para PKL. Mereka juga berkontribusi dalam geliat ekonomi, termasuk lebih maju secara pembayaran karena berjualan gorengan sebiji pun bisa dibayar menggunakan QRIS.

Bak gayung bersambut, para pengguna transportasi massal yang lalu lalang di situ juga membutuhkan keberadaan mereka.

Sisi ini sebenarnya bisa dijadikan tempat khusus bagi PKL berjualan (foto: widikurniawan)
Sisi ini sebenarnya bisa dijadikan tempat khusus bagi PKL berjualan (foto: widikurniawan)

Sebaiknya pemerintah setempat memikirkan area khusus berjualan bagi PKL. Tentu juga mempertimbangkan kenyamanan lalu lalang pejalan kaki, serta mempertimbangkan agar PKL bisa hidup mencari nafkah tanpa tercekik biaya sewa lapak.

Jika perlu tanpa sewa lapak, khususnya bagi PKL yang tak membawa gerobak atau makan tempat. Tentunya perlu pula dibuat regulasi agar keberadaan PKL bisa tertib dan tetap menjaga kebersihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun