Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Mendamba Feeder Antar Moda yang Ideal di Jabodetabek

19 Agustus 2023   18:27 Diperbarui: 21 Agustus 2023   00:06 1164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ojol pun pada akhirnya jadi feeder (Foto by widikurniawan)

Namun, menjadikan mereka feeder di saat angkot dan minibus belum maksimal perlu perhatian khusus terhadap efek produksi polusi yang dihasilkan. Mengganti kendaraan ojek ke listrik bisa jadi solusi.

Memang penyedia jasa aplikasi ojol sudah memfasilitasi keberadaan ojol listrik, tapi rupanya masih terbatas juga. Andai 80 persen saja ojol di Jakarta menggunaan sepeda motor listrik, mungkin polusi bisa ditekan.

Semalam, saya kebetulan pulang larut malam dari tempat kerja dan terpaksa naik ojol ke stasiun KRL Duren Kalibata. Kebetulan pula dapat ojol dengan sepeda motor listrik.

Kata abang ojol itu, sepeda motor listriknya setiap hari digeber dari pagi hingga malam dan sejauh ini cukup tangguh dan lebih hemat daripada motor BBM.

"Palingan tiap empat jam sekali ganti baterai, yang habis dicas dulu, gitu aja sih," ujarnya.

Sebagai penumpang, saya pun cukup terkesima dengan performa ojol listrik itu. Mesinnya halus minim getaran, nyalip truk pun dijabani dengan lancar.

Saya membayangkan andai ada kebijakan wajib listrik bagi sepeda motor ojol. Dibarengi wajib listrik bagi kendaraan dinas instansi pemerintah. Lalu kian diperbanyak unit TransJakarta listrik yang mengaspal di Jakarta. Tentu polusi tak akan separah ini.

Bus listrik transjakarta perlu diperbanyak lagi (Foto by widikurniawan)
Bus listrik transjakarta perlu diperbanyak lagi (Foto by widikurniawan)

Namun, yang terpenting masalah transportasi harus dibenahi segera. Penyediaan feeder yang nyaman dan murah sangat dinanti masyarakat. 

Salah satu cara untuk menarik minat para pengguna kendaraan pribadi untuk beralih ke transportasi massal, mutlak dibutuhkan penyediaan feeder-feeder berupa angkot modern, minibus, dan penambahan rute-rute TransJakarta yang menjangkau stasiun-stasiun kereta, MRT, dan LRT.

Angkot mikrotrans di Jakarta, antara ada dan tiada (Foto by widikurniawan)
Angkot mikrotrans di Jakarta, antara ada dan tiada (Foto by widikurniawan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun