Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

QRIS, KYURIS, KIRIS, dan Konektivitas Pembayaran di ASEAN

19 Juni 2023   22:21 Diperbarui: 19 Juni 2023   22:35 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transaksi menggunakan QRIS (foto: widikurniawan)

Masih ingat pro dan kontra menggelitik soal penyebutan QRIS beberapa waktu lalu?

"Kalau para sobat rupiah ingin bayar-bayar apa saja agar cepat, mudah, murah, aman, dan handal ya tinggal scan saja Kris bukan Kyuris loh, ingat Kris bukan Kyuris. Ingat ya para sobat rupiah, scan dengan Kris bukan Kyuris," jelas Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI) melalui video di akun Instagram resmi Bank Indonesia.

Meski terkesan receh atau kurang penting, nyatanya video tersebut menjadi salah satu bahan sosialisasi atau kampanye tentang QRIS yang mumpuni. Bermula dari video tersebut, masyarakat Indonesia pun kian merasakan kehadiran QRIS sebagai salah satu metode pembayaran digital di Indonesia.

Walau memang lidah sulit diluruskan, karena pengucap Kyuris dan Kiris masih banyak hingga sekarang, tetapi yang terpenting adalah transaksi yang digunakan tetap menggunakan QRIS.

"Mbak bayar pakai KRIS ya?" pinta saya ketika hendak membayar di merchant yang memajang tanda kode QRIS.

"Eh apa? Kyuris? Eh ya bisa," tanggapan seperti ini masih sering saya terima.


Performa QRIS boleh dibilang impresif menilik data Bank Indonesia per Februari 2023 lalu. Data tersebut menunjukkan QRIS telah digunakan oleh 32,42 juta pengguna dan mencakup sebanyak 25,37 juta merchant.

Menilik data tersebut mestinya kita patut optimis. Sebagai pengguna QRIS, senang rasanya ketika ketemu merchant yang bisa menerima pembayaran menggunakan QRIS, terutama jika merchant tersebut merupakan UMKM.

Terowongan Kendal, di Jakarta Pusat, setiap pagi ramai oleh pedagang kaki lima yang menyasar para pekerja kantoran yang berlalu lalang setelah turun dari KRL Commuter Line di Stasiun Sudirman atau dari Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas. Ada penjual gorengan, sarapan siap saji dari nasi goreng, nasi kuning, bihun goreng hingga roti sandwich.

Hanya sampai jam 7 pagi mereka bisa leluasa berjualan di tempat itu, karena setelahnya bakal datang petugas yang akan menertibkan. Hebatnya, di antara pedagang kaki lima tersebut ada yang konsisten menyediakan papan mika bertanda kode QRIS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun