"Di kampung saya kalau nyumbang kawinan uangnya nggak boleh pakai amplop Mas, jadi nyumbang berapapun ketahuan orang lain. Jadinya bikin pusing orang yang hidupnya pas-pasan, kalau nyumbang kecil malu," ucap seorang rekan. Padahal daerah tempat tinggalnya masih di kawasan Jabodetabek juga.
Walaupun sudah banyak yang memulai, tidak semua acara pernikahan bakal berpaling ke teknologi digital untuk menerima sumbangan. Setidaknya belum jadi pemakluman yang umum dalam waktu dekat. Tapi sebagai alternatif dan kemudahan, tak ada salahnya pengantin dan tuan rumah pernikahan mulai membuka opsi tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H