Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Dompet Digital sebagai Hadiah Pernikahan, Yes or No?

4 Februari 2023   11:45 Diperbarui: 5 Februari 2023   04:10 2318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Well, ada baiknya kita juga mempertimbangkan situasi serta siapa yang kita sumbang mengingat tidak semua orang bisa menerimanya dengan pikiran terbuka.

Jika pengantin adalah kawan baik kita dan lokasi pernikahan tidak dapat kita jangkau, memberikan saldo dompet digital masih bisa dimaklumi. Apalagi jika masih kalangan anak muda tentu dia bakal oke-oke saja menerima.

Saldo dompet digital sifatnya lebih ke personal karena kedekatan, jadi jangan sampai salah alamat juga.

"Bro, selamat berbahagia ya, btw maaf tidak bisa hadir, sudah aku kirim Gopay ke nomor mertuamu."

Nah, yang begitu sebaiknya dihindari meskipun yang punya hajat memang pihak mertua kawan kita. Sepertinya, si kawan lebih membutuhkan daripada pihak mertua yang biasanya sudah menerima melalui amplop-amplop para tamu.

Beda lagi jika yang kita kenal adalah pihak orang tua yang mengawinkan anaknya, sebaiknya memang tidak memberikan sumbangan dengan cara tersebut. Kecuali memang di undangan disebutkan menerima sumbangan dengan nontunai, termasuk dompet digital. Cara konvensional tentu masih lebih baik.

Apakah sumbangan dompet digital bakal berkembang?

Beberapa waktu lalu sempat viral tentang acara pernikahan yang hanya menerima hadiah pernikahan berupa saldo dompet digital, meskipun dia datang langsung ke acara resepsi. Tuan rumah bahkan tidak menyediakan kotak sumbangan. Mereka hanya menyediakan nomor khusus dan QR code untuk sumbangan para tamu.

Rupanya sudah ada kesepakatan keluarga bahwa hal itu bertujuan sekaligus untuk mendukung kampanye cashless. Hmm, jangan-jangan keluarganya kerja di Bank Indonesia tuh.

Manfaat lain dari cara cashless ini adalah tuan rumah tidak perlu repot untuk menjaga kotak sumbangan dan risiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Biasanya dalam sebuah kepanitiaan pernikahan, ada yang ditugaskan khusus mengawal dan menjaga kotak sumbangan hingga akhir acara.

Lepas dari itu, belum banyak yang melakukan hal serupa. Apalagi jika dibenturkan dengan budaya dan tradisi masyarakat setempat yang bisa beragam soal sumbang menyumbang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun