Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Begitu Sulit Melupakan Stasiun Solo Balapan

28 September 2022   21:12 Diperbarui: 29 September 2022   19:10 2059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KRL Jogja-Solo ngetem di Stasiun Balapan, kereta inilah pengganti KA Pramex yang legendaris (foto by widikurniawan)

"Saya sudah sebulan kabur dari rumah Mas, dimarahi Bapak saya. Lalu saya ikut kereta barang ke Jakarta, balik lagi sampai Surabaya, begitu terus Mas," ceritanya.

"Untung nggak ada yang ngusir saya di kereta Mas, banyak orang baik ngasih makan saya," ujarnya.

Penuturannya saya catat, termasuk nama orang itu. Saya pun akhirnya jujur mengakui bahwa saya sedang magang jadi reporter. Dia tak keberatan, dan malah senang ada teman ngobrol.

Keesokan harinya saya setor hasil pengamatan saya di Stasiun Balapan kepada pembimbing saya. Ia membacanya dan lima menit berlalu ia memanggil saya.

"Kamu tahu nggak? Kamu punya cerita dan narasumber yang menarik. Kamu tinggal buang bagian kamu melas minta izin satpam buat masuk ke stasiun dan di bagian kamu bosan duduk di peron sendirian, kamu fokus ceritakan orang di kereta barang itu, setelah itu kasih saya lagi dan besok kamu baca tulisan kamu terbit di koran," ujar pak redaktur saat itu.

Ucapannya bikin saya melongo. Tidak percaya bahwa tulisan anak magang bisa diakui oleh redaktur dan bakal dimuat di koran. Sejak itu saya baru paham tentang cara kerja reportase di lapangan. Menunggu momen, mencari narasumber, menggali ceritanya dan tulis.

--

Penumpang gelap kereta eksekutif

Pada waktu yang berbeda, Stasiun Balapan juga pernah menjadi saksi betapa saya pernah berbuat konyol di kereta api.

Jadi, sewaktu kereta Prambanan Express (Pramex) jurusan Solo-Jogja masih beroperasi (kini sudah digantikan KRL Jogja-Solo), saya kerap menggunakannya jika ada urusan ke Jogja.

Sore itu, saya berada di Stasiun Tugu Jogja dengan tujuan pulang ke Solo setelah seharian ada jadwal kegiatan di Jogja. Saat kereta Pramex datang, penumpang menyerbu hingga memenuhi kereta.

Saya yang berdiri di dekat pintu merasa kegerahan dan Pramex tak kunjung berangkat karena jadwal keberangkatannya masih lima menit lagi. Tiba-tiba sebuah pesan masuk ke handphone saya, waktu itu masih SMS ya gaes, belum ada WA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun