Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

5 Alasan Mengapa Hilangnya Rute KRL Bogor-Angke Perlu Ditinjau Kembali

8 Juni 2022   16:25 Diperbarui: 9 Juni 2022   04:03 2488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berjibaku saat hendak naik KRL (foto by widikurniawan)

Dari data tersebut bisa disimpulkan bahwa relasi Bogor-Angke yang melewati Bojonggede, Citayam, hingga Tanah Abang adalah rute paling padat penumpang yang memang sudah kadung menjadi andalan warga di jalur tersebut.

Penumpang berjubel saat transit di Manggarai (foto by widikurniawan)
Penumpang berjubel saat transit di Manggarai (foto by widikurniawan)

2. Minimnya alternatif transportasi ke Jakarta selain KRL

Daerah di Kabupaten Bogor dan Kota Depok yang sejalur, sebut saja Bojonggede, Citayam dan Cilebut, beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan pesat jumlah penduduk dan pemukiman. Mereka yang bekerja di Jakarta, dan tidak kuat membeli rumah di ibu kota, memilih daerah-daerah tersebut dengan alasan harga properti masih terjangkau dan dekat dengan jalur moda andalan berupa KRL.

Namun, masalahnya di daerah tersebut minim alternatif transportasi lain seperti bus yang langsung ke Jakarta. Mau tidak mau, bagi yang enggan memakai kendaraan pribadi, maka KRL adalah satu-satunya transportasi yang bisa diakses dengan mudah, murah dan cepat.

Kini, ketika satu jalur langsung ke arah Angke via Sudirman dan Tanah Abang hilang, sudah pasti penumpang dari daerah ini menjadi korbannya. Harus transit di Manggarai dengan jumlah penumpang yang luar biasa banyak adalah sebuah siksaan berbalut keterpaksaan.

Lelah menanti kereta selanjutnya (foto by widikurniawan)
Lelah menanti kereta selanjutnya (foto by widikurniawan)

3. Jumlah kereta lanjutan dari Manggarai ke Angke tidak sebanding

Berdasarkan pengamatan sejauh ini, ketika pagi di jam sibuk, KRL dari arah Bogor sudah tiga kali lewat menurunkan penumpang di Stasiun Manggarai, tetapi masih harus menunggu KRL dari arah Bekasi/Cikarang yang akan membawa ke arah Angke.

Akibatnya, saling dorong di pintu KRL jelas tak terhindarkan. Bahkan beberapa hari lalu saya menyaksikan sendiri ada penumpang yang kakinya kejeblos celah peron saat hendak naik KRL dengan buru-buru. Ada pula yang terjepit di pintu KRL gara-gara memaksakan diri masuk ke dalam kereta.

Terjepit di pintu kereta (foto by widikurniawan)
Terjepit di pintu kereta (foto by widikurniawan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun