Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

"Black or White", Benturan Rasial yang Menyelinap dalam Urusan Keluarga

9 Mei 2020   03:36 Diperbarui: 9 Mei 2020   03:35 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eloise dan kakeknya (foto: indiewire.com)

Namun, justru Kevin Costner di sini seolah sedang melakukan kampanye tunggal tentang stigma ras kulit putih yang 'nggak gitu-gitu amat juga' dalam relasinya menjalin solidaritas dengan kaum kulit hitam. Demikian juga dengan stigma terhadap kulit hitam.

Peran Costner memang terasa sentral dalam film ini, selain karena dia aktor utama, Costner juga rela merogoh kocek pribadinya untuk membiayai film ini. 

Bukan uang sedikit tentunya yang mesti ia keluarkan. Bagi Costner tema ini penting diangkat ke layar lebar untuk menginspirasi dunia yang kerap terjerembab dalam kasus rasisme.

Siapa pula tak kenal reputasi seorang Kevin Costner? Sederet film dipimpinnya menancap di memori penggemarnya, ada Dances With Wolves, The Untouchables, JFK, The Bodyguard, Robin Hood: Prince of Thieves dan lain-lain. Dua Oscar pun telah digenggamnya. So, ketika Costner memutuskan untuk memodali sebuah cerita untuk diproduksi, maka 'Black or White' lahir bak sebuah pesan cinta darinya bagi khalayak.

Eloise dan kakeknya (foto: indiewire.com)
Eloise dan kakeknya (foto: indiewire.com)
Satu hal yang mencuri perhatian dari 'Black or White' adalah kerennya penampilan bintang cilik Jillian Estell sebagai Eloise. Ia sangat natural dan mampu mengimbangi si tua Kevin Costner yang telah menguasai Hollywood puluhan tahun.

Estell sanggup menggambarkan seorang gadis kecil yang cuek, lucu, tidak cengeng, terkadang manja dan mudah dicintai oleh siapapun. Performa berkelas ini amat pantas diacungi jempol dan tepuk tangan tulus.

Secara keseluruhan 'Black or White' adalah drama layak tonton meski untuk kurun sepuluh tahun ke depan. Bahkan untuk mengisi kegiatan stay at home dan Ramadan tahun ini, film tersebut terbilang pas untuk ngabuburit. Tontonan ini menyentuh tapi nggak bakal bikin kamu menangis kok. Banyak adegan yang akan membuat kita tertawa kecil, senyum getir, sampai tertawa dalam hati karena konteksnya yang sensitif tapi nyata.

Nah, udah kepengen nonton belum?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun