"Ruang makan bahasa Inggrisnya apa?"
"Dining room..." jawabnya.
Lagi-lagi saya lega. Jawabannya benar dan itu termasuk materi untuk mata ujian Bahasa Inggris esok pagi. Saya pun secara acak mencoba ngetes beberapa vocabulary lainnya. Hasilnya?
"Aku ngantuk Yah, mau tidur... hoaamm..."
Waktu menunjukkan pukul delapan malam lebih sepuluh menit.
"Ya sudah, rapikan dulu mainannya, besok biar segar di sekolah..."
Tak butuh lama dia pun tertidur setelah minta diceritakan dongeng dan setelah mengucap sebuah janji pada dirinya tanpa diminta.
"Besok pagi aku kalau bangun mau langsung mandi, mau cepat-cepat ke sekolah..." ucapnya.
Tumben, biasanya anak itu butuh waktu lama dan mencoba mencari berbagai alasan untuk tidak bersegera mandi pagi. Biasanya bundanya akan kehabisan kata-kata dan kesabaran saat terlibat drama dengannya.
Jika besok pagi benar-benar dia lakukan, tentu ini sudah kedua kalinya karena pagi tadi pun dia juga bergegas mandi sebelum saya berangkat kerja. Biasanya anak saya ini akan menunggu saya berangkat sebelum dia mau mandi. Jika dipaksa, bisa-bisa malah muncul teriakan dan tangisan.
Bagi saya, perubahan perilaku positif walaupun terkadang terlihat tak berarti, adalah sebuah kelegaan yang luar biasa. Saat dia melakukan suatu kewajiban dengan rela hati dan rasa senang, itu merupakan nilai yang bagus bagi kami. Tak perlu sebuah angka di buku rapot untuk menilainya.