Sempat terbayang dan terpikir di otak saya, bahwa saya mesti bikin suatu gerakan semacam Granad, bukan Steven Granad mantan pemain bola Liverpool ya, tapi Gerakan Nasional Anti Durian. Atau malah sekalian saja bikin Partai Anti Durian. Tapi lama-lama mikir saya malah lupa. Maksudnya lupa kalau tindakan emosional seperti itu hanya akan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa (cie.. cie..). Bisa-bisa petani dan penjual durian banyak yang benci saya.
Ayolah gaes, saya tidak akan berpanjang lebar lagi nulisnya. Capek lah. Intinya sebagai anak bangsa, mari hargai perbedaan masing-masing. Toleransi adalah kata kunci yang tidak boleh ketinggalan di laci. Walaupun hanya persoalan durian, hal yang bisa saja kalian anggap terlalu remeh. Tapi sebenarnya sangat penting. Sama pentingnya dengan diriku di hatimu (eh). Kalau masalah begini saja toleransi diabaikan, bagaimana dengan urusan yang lebih besar coba? Misalnya cinta, sakit kan kalau cintamu diabaikan? (ehem).
Pastinya hidup damai dan rukun dalam bingkai toleransi lebih nikmat daripada harus saling bermusuhan. Camkan itu gaes.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H