Dapat dibayangkan betapa butuh effort yang besar untuk melewati jalan itu dengan susah payah dan beberapa kali berhenti. Tiba di parking area saya langsung masuk ke dalam bus dengan kondisi tubuh berkeringat dan kaki yang lemas.
Selama perjalanan saya dan teman-teman tidur sampai tempat makan malam di restoran sate maranggi daerah Purwakarta. Setelah makan malam, kami pun melanjutkan perjalanan menuju Jakarta dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam.
Setelah mengamati beberapa kebiasan-kebiasan yang dilakukan oleh warga, saya mendapatkan satu poin yaitu mereka sangat mengutamakan kebersamaan dalam melakukan pekerjaan. Tidak hanya itu, perilaku mereka juga mencerminkan rasa tanggungjawab yang besar untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Saya rasa teman-teman perlu mencoba berkunjung ke Kampung Naga untuk merasakan dan mendapatkan pengalaman yang unik. Akan ada banyak hal yang mungkin belum pernah kalian dapat sebelumnya dan kesempatan eksplorasi alam di desa tersebut.
 Ketika berkunjung ke tempat wisata tentu kita akan mencari destinasi yang memiliki suasana yang berbeda (ciri khas suatu daerah). Sama halnya dengan desa wisata Kampung Naga yang mempunyai karakteristik menarik seperti tradisi, adat & istiadat, kebiasaan masyarakat, kondisi alam, dll.Â
Dengan begitu, teman-teman akan mampu mengobservasi dan menilai perbedaan masyarakat tradisional dan modern dalam berbagai perspektif.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H