"Nggak usah sedih, ibu baik- baik aja di sini, nanti kita juga bisa berkumpul lagi"jawab ibu sambil menghiburku.
" Iya Bu, maafkan kami semua ya, Bu. Kami belum bisa membahagiakan ibu" ucapku sambil menangis.
" Kamu sering menelpon aja, ibu udah senang kok" balas ibu dengan bijak
" Inshaallah , Bu" sahutku singkat
" Sudah ya nak, ada tamu ni" jawab ibu ingin menutup pembicaraan kami.
" Iya Bu , assalamualaikum" sahutku
" Waalaikum Salam" jawab ibu
Aku tahu ibu sangat sedih, tapi beliau sangat sabar dan begitu bijak menanggapi masalah ini, beliau begitu pengertian dan tak mau menyulitkan posisi anak-anaknya, beliau tak menuntut banyak hal terhadap anaknya. Terima kasih ibu, engkau adalah wanita terhebat yang ada di dunia ini.
Akhirnya aku bisa lega menyambut hari kemenangan ini, meskipun di hatiku menggelayut rindu yang luar biasa. Ternyata RINDU itu memang berat, makanya kasihkan aja sama Dilan.
Written by Bundaku WIDIA ASTUTI, S.PdÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H