Mohon tunggu...
Widhi Satya
Widhi Satya Mohon Tunggu... -

[nihil]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lamunan Menunggu : Jalan Raya

20 April 2010   06:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:41 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Gelembung di mana-mana. Belum habis juga. Setidaknya, cukup memberikan 'hiasan' diantara kepulan asap rokok, maupun kendaraan.

***

[caption id="attachment_122664" align="alignleft" width="300" caption="(sumber gambar : blog.its.ac.id)"][/caption]

Jalan raya, seolah ancaman maut dimana-mana. Mulai dari asap racun, sampai hal-hal yang tak diinginkan, hingga polisi pun harus menancapkan berbagai peringatan di sana-sini.

Tak heran, jika angka kematian karena kecelakaan di Indonesia, lebih tinggi dari serangan jantung (yang sebelumnya menjadi penyebab kematian tertinggi).

Pun demikian, masih juga begitu banyak pihak yang lalai (melalaikannya).

Tak cukup helm SNI sebagai solusinya, jika untuk memperoleh lisensi (baca : SIM), tak perlu ujian! kita dengan mudah dapat membelinya.

Polisi menyimpulkan pengendara sebagai akar permasalahan. Sebaliknya, pengendara lah yang menganggap polisi sebagai akar 'segala' permasalahan (baca : preman berseragam).

Benang kusut! Takkan pernah habis jika saling menyalahkan. Imbauan 'warga negara yang bijak' nampaknya perlu disosialisasikan.

Polisi takkan pernah menilang jika memang tak ada yang bisa dipermasalahkan. Juga, tak kan pernah tumbuh budaya 'mencari tilangan' jika memang tak ada warga yang 'menantang' peraturan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun