Yang terakhir itu jyan sangatlah hepful dan bikin ketagihan. Belakangan barulah saya tahu bahwa aktivitas jalan kaki saat nelangsa itu termasuk "healing". Wakaka.
Jangan bayangkan jalannya ke tempat fancy ya. Zaman saya SMA dan kuliah, mana ada tempat fancy kekinian. Kalaupun ada, saya belum mampu mbayar.Â
Wong ongkos naik bus dan angkot dari Stasiun Cikini ke rumah aja soksok ra nduwe. Padahal total cuma butuh Rp 3000 lho dulu. Ra nduwe yo mlaku wae tho ya. Pasrah banget kena gas air mata pas mahasiswa sekitar Salemba pada demo. Bodoamaaat yang penting gue bisa pulaaaaanngg.
Karenanya, medan jalan kaki saya ya jalur pedestrian Ibu Kota. Dari satu lobang trotoar ke galian serat optik lainnya.
Mau ada jeglongan, bekas galian, ketutupan tenda kaki lima, jadi tempat parkiran, penuh pot kembang, telek kucing, bau kencing, HAJAAAARR TEROOSS.
Kini, setelah tahun demi tahun terlewati, saya merasa transportasi publik di Indonesia makin baik ya *insert video angguk-angguk ala jubir partai di sini*. Angkutan banyak terintegrasi dan tarifnya juga masuk akal.Â
Jalur pedestrian makin lebar, masyarakat makin tertib, dan saya pun sudah lebih mampu mengakses pilihan berpergian yang lain. Naik ojol, taksi online maupun kendaraan pribadi.
Saya pun pernah berkesempatan melihat kota-kota di Indonesia dan negara lain. Ternyata, skill jalan kaki saya lebih berguna ketika jalan-jalan di luar negeri! Ada yang karena tata kotanya mengharuskan orang berjalan kaki, ada yang karena lokasi wisatanya yang guede biyanget, dan ada yang perlu jalan kaki karena sistem transportasinya lebih gak jelas dari Jakarta. Hahaha!
Setelah mencoba pengalaman berjalan kaki di berbagai lokasi, saya jadi merenungkan: OHHHHH ternyata banyak ya alasan kenapa orang Indonesia malas jalan kaki. Hehehehe... Jadi paham deh kenapa orang-orang sering jatuh iba ke saya tiap kali saya cerita abis jalan berkilo-kilo.
Jadi, kayaknya ini rekap alasan kenapa orang Indonesia malas berjalan kaki dari sudut pandang orang yang suka jalan kaki:
1. Kriminalitas
Penguntit, ada. Orang kencing di jalan, banyak. Lampu mati, sering. Copet, pernah bersitegang. Eksibisionis di JPO, pernah jadi korban. Catcall alias perusuh ketenangan orang di jalan, JANGAN DITANYA.Â