Item yang dinilai pada perpustakaan meliputi keberadaan, posisi, ukuran ruangan, kebersihan, ventilasi, pencahayaan, kerapihan, dan tempat sampah. Item yang dinilai pada tempat penampungan sampah sementara yaitu keberadaan, kondisi, kebersihan, dan  kerapihan.
Item yang dinilai pada tempat cuci tangan yaitu keberadaan, posisi, rasio tempat cuci tangan, penggunaan air pada tempat cuci tangan, sabun pada tempat cuci tangan, ketersediaan air, kebersihan, tempat saluran pembuangan air limbah, jarak penampungan air limbah dengan sumber air bersih, dan kualitas air.
Demikian itu aspek dan item penilaian pada komponen prasarana lomba sekolah sehat yang terdiri dari 11 komponen. Selanjutnya marilah kita mengurai aspek dan item penilaian pada komponen sarana. Komponen sarana terdiri dari buku teks pengayaan tentang kesehatan, sarana UKS, sarana BK, dan makanan kantin.
Item yang dinilai pada komponen teks pengayaan tentang kesehatan yaitu mengenai ketersediaan dan kerapihan penempatan. Indikator penilaian aspek ketersediaan meliputi 5 judul, 3-4 judul, 1-2 judul dan 0 judul. Indikator penilaian pada aspek kerapihan penempatan meliputi sangat rapi, cukup rapi, kurang rapi, dan tidak rapi. Penempatan buku dianggap rapi jika tersusun dengan rapi di rak, dibuat kode dan label, disusun per jenis dan kelompok, memiliki register buku.
Item yang dinilai pada aspek sarana UKS yaitu kelengkapan dan ketersediaan obat. Indikator penilaian pada aspek kelengkapan meliputi sangat lengkap, cukup lengkap, kurang lengkap, dan tidak lengkap. Sarana UKS dikatakan lengkap jika memiliki tempat tidur, alat ukur berat badan, alat ukur tinggi badan, termometer, midel rahang dan sikat gigi, sarana pelayanan UKGS (kaca mulut, sonde, pinset). Sarana KIE kesehatan reproduksi laki-laki dan perempuan, snellen chart/kartu E, lemari, senter, dan air minum berikut gelas dan sendoknya. Ketersediaan obat dinilai sangat lengkap jika memiliki obat luka, kain kasa steril, kapas, alkohol, plester kecil untuk luka, perban elastis, plester, perban, penyangga tulang patah (spalk), kain segitiga (mitela), dan gunting.
Komponen sarana BK terdiri dari petugas dan  kelengkapan. Petugas BK terdiri dari  wali kelas, guru kelas, guru yang sudah dilatih, dan guru BK. Kelengkapan yang harus ada di ryang BK yaitu ruang konseling, minuman satu meja, minuman satu kursi, buku register, lemari tempat menyimpan data siswa, buku catatan kasus, buku rujukan, dan leaflet/poster/pedoman/alat peraga untuk kebutuhan konseling.
Komponen makanan kantin meliputi bebas vektor, kemasan makanan, kandungan gizi, kandungan zat berbahaya, petugas kantin, persyaratan kantin, dan penyajian makanan yang dijual. Bebas vektor artinya bebas dari gangguan lalat, tikus, kecoa, kucing, serangga, dan belatung. Â Kemasan makanan dinilai sangat baik jika bersih, ada label/ijjn BPOM/Kemkes, tidak rusak, dan ada tanggal kadaluarsa. Kandungan gizi akan mendapatkabn nilai sangat baik jika ada sumber karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Kandungan zat berbahaya dikelompokkan ke dalam 4 kategori yaitu tidak ada sama sekali, ada sedikit, cukup banyak, dan banyak sekali. Â Demikian ini komponen penilaian pada aspek sarana. Mari kita menuju ke aspek terakhir terkait lomba sekolah sehat yaitu aspek penunjang.
Komponen aspek penunjang terdiri dari tanaman obat dan keluarga/sayur, taman, media sosialisasi pencegahan dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang, sekolah ramah anak (SRA), dan inovasi sekolah. Pada komponen tanaman obat hal-hal yang perlu diperhatikan adalah keberadaan, jenis, perawatan, penataan toga, labeling, dan kolam ikan. Pada komponen taman yang harus diperhatikan yaitu keberadaan, perawatan, dan penataan. Pada komponen media sosialisasi pencegahan penyalahgunaan obat-obatan terlarang yang harus diperhatikan adalah keberadaan dan jenis. Jenis media bisa berupa leaflet, spanduk, stiker, surat kabar, brosur, buku, majalah/tabloid, dan mading.
Pada item sekolah ramah anak yang harus diperhatikan adalah keberadaan, kebijakan, pendidik dan tenaga kependidikan terlatih hak-hak anak dan sekolah ramah anak dan pemantauan, evaluasi dan pelaporan. Indikator kebijakan terdiri dari komitmen tertulis, SK Tim SRA, dan program yang mendukung SRA.
Pada item inovasi sekolah yang harus ada yaitu keberadaan dan jumlah. Indikator pemantauan, evaluasi, dan pelaporan antara lain pemantauan dilakukan setiap 3 bulan sekali, evaluasi dilakukan setiap 6 bulan sekali, kemudian membuat laporan ke GugusTugas KLA. Dampak positif dari adanya sekolah sehat adalah peserta didik merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar, menjadikan kesulitan sebagai suatu tantangan, menciptakan kesuksesan, mudah beradaptasi dengan lingkungan.
Lantas bagaimanakah cara menjaga lingkungan sehat dan bersih? Melakukan piket kelas, menjaga kebersihan toilet, melakukan jumat bersih, menghindari penggunaan plastik, membuang sampah pada tempatnya. Apa saja yang dapat dilakukan untuk membuat sekolah sehat? Mengadakan senam bersama secara berkesinambungan, mengadakan kerja bakti setiap minggu, melakukan pencegahan terhadap bahaya penyakit demam berdarah, mengadakan imunisasi.