Jumat pagi yang cerah. Al Fakhir tiba di SMPN 77, Jakarta Pusat. Membawa gitar dan 4 buah wayang Al Fakir memasuki ruangan. Pak Otong Buchori, Bu Yeyet dan beberapa orang guru datang menghampiri. Perwakilan WOTK ikut berbaris rapi. Sebagiannya mengabadikan momen ini melalui handphone. Â Ratusan peserta sudah berkumpul di aula sekolah yang bersih dan luas.
Sorak-sorai peserta didik menyambut Al Fakhir. Rupaya gitar dan wayang yang menjadi perhatian mereka. Setelah bertegur sapa sejenak, Al Fakhir mengajak mereka menyanyi. Kali ini lagu Indung-Indung dari Kalimantan Timur mengawali.
Indung-indung kepala indung/ hujan di udik di sini mendung/ anak siapa pakai kerudung/ mata melirik kaki tersandung/ anak siapa pakai kerudung/ mata melirik kaki tersandung//.
Peserta didik semakin tersepona, eh terpesona. Mereka gembira dan termotivasi. Al Fakir meraih wayang. Sontak Sebagian berdiri mengamati.
"Adik-adik suka dengerin dongeng nggak?"
"Suka," Serentak mereka menjawab.
"Sekarang mau dengerin dongeng nggak?"
"Mauuu," Jawab mereka.
"Tapi ada syaratnya, saat kakak mendongeng didengarkan ya. Setuju?"
"Setuju."
Bersumber dari Buku Kisah-Kisah Teladan karangan K.H. Abdurrahman Arroisi (semoga Allah merahmatinya). Bahwa kelak setelah hari kiamat dan hari berbangkit terdapat empat golongan manusia yang dijamin Allah masuk surga. Yang pertama adalah orang yang mati syahid. Yang kedua haji yang mabrur. Ketiga dermawan yang ikhlas, dan keempat guru-guru yang berilmu.