Jaga dirimu baik-baik, dan jangan pernah berhenti meraih impian-impianmu. Aku tahu kau memiliki potensi luar biasa, dan aku ingin kau terus tumbuh dan berkembang.
Sampai jumpa, temanku. Terima kasih atas segalanya.
Dengan cinta, Rizki"
Aku menutup surat itu dengan lembut, air mata berlinang di pipiku. Baru sekarang aku menyadari betapa besar pengorbanan yang telah dilakukan Rizki demi impian terakhirnya. Aku merasa bangga dengannya, tetapi juga merasa kehilangan yang begitu mendalam.
Malam itu, aku duduk di bangku taman hingga bintang-bintang mulai muncul di langit. Aku merenung tentang segala hal yang telah kami lalui bersama, dan aku merasa kehadiran Rizki begitu kuat, seolah-olah dia masih ada di sampingku. Mungkin dalam bentuk lain, dalam kenangan-kenangan yang takkan pernah hilang.
Kematian temanku telah mengajarkan aku tentang pentingnya menghargai setiap momen yang kita miliki bersama orang yang kita cintai. Meskipun dia telah pergi, kenangan dan pengaruhnya akan terus hidup dalam diriku. Dan suatu hari nanti, ketika aku melangkah menuju petualangan berikutnya, aku tahu Rizki akan selalu bersamaku, mendorongku maju menuju impianku dengan keberanian dan tekad.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H