"Eh, ikut Mbah" Otong bergegas duduk dibelakang.
Sore itu jalanan pinggiran Kota Jogja sangat ramai. Pengendara speda motor bak laron yang keluar dari sarangnya karena pas dengan jam pulang kantor. Saling salip dan ngebut. Mungkin mereka mengejar waktu agar bisa sampai rumah sebelum gelap.
Mereka berdua berkeliling kota, ngalor ngidul ngetan ngulon tanpa tujuan jelas. Judulnya jalan-jalan sore. Tiba disebuah lampu merah sebuah perempatan yang tidak terlalu ramai.
Karena lampu merah di Kota Jogja biasanya lama, sedangkan menyala hijaunya lebih sebentar, biasanya menyebabkan pengendara buru-buru tancap gas sebelum terjebak lampu merah lagi. Karena tidak jarang bisa terjebak lebih dari sekali lampu merah.
"Eh, Mbah itu lampu sudah merah kenapa malah tarik gas?" tiba-tiba si Otong teriak dari belakang.
"Nanti kelamaan Tong" jawab si Mbah sambil tetap melajukan motornya tanpa peduli lampu lalu lintas.
Benar saja seketika ada suara klakson memekakan telinga dan mengagetkan. Brakkk!! Mbah Bejo dan Otong tersungkur. Di tengah rintihan menahan nyeri, terdengar teriakan dan makian orang yang melewati mereka.Â
"Woiii kalau jalan liat-liat donk! Lampu merah di terabas aja!"
Sang pengendara yang menyerempet segera menghampiri.
"Mbah mboten nopo-nopo? Pangapurane yo Mbah" kata si penabrak dengan khawatir. (Mbah tidak apa-apa? Maaf ya Mbah).
"Oh ndak apa-apa, saya yang salah. Tolong bantu pinggirkan motor ini" kata si Mbah sambil sedikit meringis.