Mohon tunggu...
Wibawa Arif Gunawan
Wibawa Arif Gunawan Mohon Tunggu... Seniman - Seniman yang berkuliah S1 di UPI

I LOVE ART

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Instrumental Musik Gaya Gurun Pasir

22 Desember 2022   23:15 Diperbarui: 22 Desember 2022   23:23 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Instrumental Musik dengan Judul SCARY DESERT

Pendahuluan

Scary Desert judul yang saya berikan untuk karya ini terinspirasi dari banyak film yang berlatarkan tempat di gurun pasir. Dimana pada saat di gurun pasir sering diiringi oleh lagu yang khas gaya-gaya arab. Yang mana bias disaksikan ada beberapa instumen yang dimunculkan maupun itu instrument Ritmis atau Melodis. Pada karya ini saya ingin menimbulkan atau menonjolkan satu instrument yang menurut saya pas untuk suasana gurun pasir.

Suling Bangsing/Bamboo Flute , saya ingin menonjolkan alat music melodis ini. karena menurut saya pas dengan suasana yang saya inginkan yaitu suasana menceka,menakutkan atau merinding sesuai dengan judul Scary Desert .

Instrumental ini saya ber nama atau judul Scary Desert  yang menurutsaya dinilai pas .dan instrumental ini saya buat bukan bertuju pada music yang terdiri dari lingkungan gurun pasir.seperti contohnya suara angina dan pasir dll. Namun sebagai pengungkapan tokoh atau orang yang ada pada cerita yang saya jelaskan .yang tersesat dan juga kebingungan .

Landasan Teoritis

Definisi Musik 

Musik disebutkan sebagai bahasa universal, yang penggunanya mencakup seluruh kalangan, yang sudah menjadi kebutuhan dengan jenisnya yang berbeda - beda. Bagi pencipta musik sendiri, musik dapat menjadi media luapan emosi yang menyampaikan perasaan pada pendengar (Sinaga & Khoiriyah, 2017).

 Musik termasuk ke dalam ilmu pengetahuan dan seni yang mencakup kombinasi ritmik dari nada--nada, baik vokal maupun instrumental, yang meliputi melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan terutama aspek emosional (Bahari, 2008: 55).

 Kata musik digunakan untuk merujuk kepada bunyi yang diterima oleh seseorang. Setiap bunyi ini memiliki perbedaan bergantung pada sejarah, lokasi, budaya atau selera individu (Halimah, 2016).

 Musik diterima oleh pendengar dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik (Jamalus, 1988:1-2).

Musik dikatakan sebagai bentuk rangkaian unsur-unsur harmoni yang tergabung menjadi satu sehingga membentuk suatu melodi dalam bentuk lagu (Purwatiasning & Djuha, 2016). Musik, sebagai cabang seni, membahas dan menetapkan berbagai suara ke dalam pola--pola yang dapat dimengerti dan dipahami manusia (Banoe, 2003: 288)

Elemen Musik

Musik, yang termasuk ke dalam sebuah bentuk seni, memiliki media berupa suara dengan beberapa elemen di dalamnya. Elemen musik yang dianggap menjadi bagian terpenting termasuk pitch (yang mengatur melodi dan harmoni),

 ritme (berkaitan dengan konsep tempo, meter dan artikulasi), dinamika, dan kualitas sonik timbre dan tekstur (Purwatiasning & Djuha, 2016).

Elemen musik, yang memiliki keterkaitan dengan arsitektur, berupa elemen dasar dan elemen penunjang. Elemen dasar musik, yang menjadi esensi material, mencakup melodi, harmoni, irama, dan dinamika (Nindya, 2012).

Sementara, elemen penunjang dari musik dapat diambil dari alur yang dimulai dengan intro dan dilanjutkan dengan bait, refrain, bridge dan diakhiri dengan penutup, elemen ini juga dapat dikaitkan dengan elemen penunjang arsitektur (Purwatiasning & Djuha, 2016)

Melodi

Melodi memberikan nuansa atau soul pada sebuah musik (Nindya, 2012). Melodi, dalam kamus bahasa Indonesia, dibentuk dari susunan tiga nada atau lebih yang berurutan secara logis. Dalam arti harfiahnya, melodi merupakan urutan nada dan jangka waktu nada, dan dalam arti lainnya, istilah tadi membutuhkan peran unsur musik lainnya seperti warna nada (Pocket Music Dictionary, 1993).

Harmoni 

Harmoni menjadi pemberi tekstur yang mengkombinasikan beberapa suara berbeda di dalam musik (Schwartz, 1982). Harmoni, bersama dengan dinamika, dalam musik dengan tempo yang sama membentuk ritme. Harmoni merupakan sambungan dari nada-nada atau akor-akor (Nindya, 2012).

 Tempo 

Tempo merupakan ukuran kecepatan dalam birama lagu. Tempo diberikan dengan tujuan menyampaikan kecepatan dalam musik yang ditentukan komposer (Nindya, 2012).

 Ritme

 Ritme, dalam musik, terbentuk dari ketukan. Ketukan ini menentukan seberapa lama not ditahan atau berapa lama istirahat dimainkan (Nindya, 2012). Ketukan sendiri merupakan unit dasar not, dari nilai , , ketukan 2 atau 3, dari nilai 3/8 atau 7/8 ketukan 2 dan 3.

Metode penelitian

Penelitian yang saya lakukan pada proses penulisan jurnal ini saya menggunakan mode kualitatif,pendekatan analisis secara deskriptif. Yang mana terwujudnya karya ini atau terciptanya karya ini saya menganlisi banyak film atau pun instrumental music yang memiliki genre yang sama.

Pembahasan

Pada Pembahasan kali ini saya akan menjelaskan  cara atau proses pembuatan karya Scary Desert ini ,yang mana pada pembuatan ini saya lakukan dengan Teknologi Digital atau Musik digital.

Peranan teknologi dalam pembuatan teknologi ini sangat berjasa sekali karena dengan kecanggihannya dapat membantu dan juga mempermudah dalam pembuatan karya ini Scary Desert  . tetapi ingat yah tetap pemikiran yang paling mendasarnya itu tetap otak kita ,karena percuma saja bila teknologi sudah maju tapi kita tidak tahu ilmunya ,mungkin music ini juga tidak akan jadi atau tidak ada realitanya.

Pada kesempatan ini saya dibantu dengan Daw yang bernama ARCADE dimana pada Daw tersebut terdapat looping yang amat manusiawi. Looping yang saya gunakan adalah Passport ,yang mana disana ada keunikan tersendiri,. Kenapa dibilang unik . menurut saya unik karena ada looping dari Suling Bangsing/Bambo Flute  yang sanagt manusiawi ,sanagat terasa dalam pembuatan ornamentasi dan juga tiupan yang bermakna.

Tidak hanya ada Suling Bangsing/Bambo Flute  ,namun masih banyak ratusan VSTi lainnya didalamnya,maka itu juga saya memilih kecer bali,goong yang menurut saya dengan memasukan instrument tersebut sudah sangat mewakili suasana yang saya inginkan.

Tanpa menyampingkan nilai esteika dalam bermusik .walaupun hanya mengerjakan dalam suatu perngkat lunak atau daw tetap saja memiliki estetikanya .yaitu dengan pengetahuan dan juga pemahaman dalam memainkannya dan juga teknk memainkannya ,sehingga bila terdengar suaranya nilai esteikanya tidak akan berkurang.

Kita mulai dengan pembahasan yang paling mendasar yaitu tentang inspirasi pembuatan karya Scary Desert .

 

Imajinasiya membuat karya ini saya membayangkan/mengimajinasikan seseorang yang tersesat di tengah gurun pasir yang gersang panas dan tidak ada satu orang pun.

Dia gelisah dan juga merana karena yang dilihat oleh mata hanya hamparan gurun yang amat luas dan juga besar. Dia bingung harus kepada dia memohon pertolongan dan kemana ia harus melangkah. Mungkin jawabannya hanya pasrah dan memohon pertolongan pada yang kuasa dan juga bertanya pada diri sendiri apakah diri ini nisa melewati semua ini???. Kurang lebih seperti itu

Jadi Scary Desert itu menceritakan tentang keadaan gurun pasir yang gersang dan tandus  ,di dalam nya ada seseorang yang terjebak .Suasana terasabegitu mencekam dan juga membuat takut,sehingga bisa kita dengar dengan saksama suara yang dihasilkan itu relative minor umtuk  kebutuhan dan penambah rasa yang cukup kuat dengan suasana tersebut.

Suling Bangsing/Bambo Flute bermain di tonal Am berperan sangat penting dalam komposisi lagu ini , karena suasana dan alur ceritanya dibangun dari Melodi dan Harmoni dari Suling Bangsing/Bambo Flute . teknik staccato dan vibra pada instrument sangat terasa dan dominan sekali dengan ini bermaksud untuk mempertegas sikap yang serius ,dalam menyikapi masalah yang ada berpariatif. tetap satu tujuan yaitu keluar dari gurun dan selamat . Ada 3 Suling Bangsing/Bambo Flute yang saya gunakan dalam pembuatan karya ini untuk menambah kesan harmoni dan penambah suasana yang campur aduk ,makanya kalimat yang dikeluarkan pada setiap Suling Bangsing/Bambo Flute berbeda. Sehingga bias didengar dengan saksama banyak sekali motif kalimat dan juga ornamentasi yang khas dilantunkan oleh instrument tersebut. Bisa dilihat dengan contoh gambar intrumen Suling Bangsing/Bambo Flute  yang digunakan :

Disini juga saya menempatkan Cengceng /Kecrek . berguna sebagai pengatur tempo ,meskipun sajiannya saya buat poliritmik. Kenapa saya buat poliritmik?,karena menurut saya dengan adanya poliritmik terasa alur ceritanya yang menceritakan tentang gelisah,risau,takut,sedih atau pengen nangis semua bercampur jadi sengaja dikasih kesan seperti poliritmik. Mungkin bias menjadi keunikan tersendiri pada karya ini tersendiri. Ritmik pada Cengceng /Kecrek saya buat 7/4karena sesuai dan cocok dengan kebutuhan karya ini. Temponya menggunakan 120 bpm ,kesannya tidak terlalu lambat dan juga tidak terlalu cepat alias standar. Berikut contoh gambar Cengceng /Kecrek :

Goong , disini saya menambahkan isntrumen  Goong untuk menambah Suasana yang mencekam . dengan adanya Goong  sangat mendukung sekali terhadap karya yang saya buat ini ,4/4 birama yang saya tambahkan pada Goong namun bias kita dengar ada diketukan 4x2 suara goong baru terdengar dikarenakan karena sustain pada goong sanagatlah kurang berwibawa jika didengarkan oleh telinga. Berikut contoh gambar Goong :

Dengan adanya 3 instrument utama ini menurut saya bisa mewakili apa yang saya tuju ,yaitu  suasana Gurun pasir yang mencekam . dengan menonjolkan instrument Suling Bangsing/Bambo Flute dan juga cukup bias mewakili susanan dan alur ceritanya.

Keunikan dan juga ciri khas pada setiap intrumen ditimbulkan/dimunculkan sesuai dengan etikanya dan juga sesuai dengan tema yang saya angkat ,berimajinasikan sedang tersesat ditengah gurun pasir instrumental ini menggambarkan kejadian tersebut dibuat seakan-akan menjerit dan juga meliuk liuk ditmbah ada suara suling yang agak melemah  bah menggambarkan rasa yang dialami oleh orang tersebut yang berteriak meinta tolong ,kebingungan dan juga pasrrah.

Instrumental ini saya ber nama atau judul Scary Desert  yang menurutsaya dinilai pas .dan instrumental ini saya buat bukan bertuju pada music yang terdiri dari lingkungan gurun pasir.seperti contohnya suara angina dan pasir dll. Namun sebagai pengungkapan tokoh atau orang yang ada pada cerita yang saya jelaskan .yang tersesat dan juga kebingungan .

Dengan membuat karya instrumental ini saya memiliki referensi yang menurut saya bagus. Seperti di film aladin ,Transformers dan yang bertemakan dengan gurun pasir. Pasti memiliki keunikan tersendiri pada back song film tersebut.bisa didengarkan dengan baik hanya sbagai pelengkap dan juga penambah suasana yang berlatarkan gurun pasir tersebut.

Maka itu karya ini saya buat dengan keunikan tersendiri dan juga uniknya menurut saya yang membuatnya. Saya menamahkan instrumen tradisi yang ada di indonesiayaitu, Kecer dan juga Goong.

Dengan adanya instrument tersebut karya ini memiliki keunikan tersendiri dengan di bantu oleh intrumen tradisi dari Indonesia, namun permainan bangsingnya dengan gaya arab atau gurun pasir dll.

Kesimpulan dan Penutup

 

 

  •                 Pembuatan karya ini saya kerjakan untuk menambahkan kreatifitas dan juga  terbiasa untuk membuat karya juga sebagai pegalaman baru untuk mahasiswa Seni Musik yang baru bias meluapkan karya dan gagasannya  . dan juga didukung oleh  Looping  VST passport dari ARCADE. Karya ini juga saya buat semaksimal mungkin karena keindahan akan terasa bila kita bias serius dalam memperjuangkan keindahan tersebut. Dan juga dengan seiring jaman yang semakin canggih ini ,baiknya kita juga melangkah lebih canggih lagih dan pemikiran kita yang harus melebihi teknologi.

  •                














  •      Jangan lupa untuk terus berkarya .Jaman now banyak sekali komponen pendukung untuk membantu kita dalam pembuatan karya. Maka itu dengan ada nya komponen ini  pembuatan karya akan lebih mudah dan menyenangkan,khususnya kita sebagai generasi milenial.

  •                 Belajar juga bijak dalam menggunakan teknologi karena itu adalah hal yang paling mendasar dalam penggunaan teknologi. Manfaatkan dengan sebaik mungkin untuk mengasah diri dalam bidang yang  diinginkan ,.  Meskipun dalam esteika music memainkan alat music dalam penggunaan daw tidak ada estetika berpenampilannya ,namun tanpa ketika dapat memahami materi atau esteika asli dalam penggunaan alat music tersebut , akan terasa juga estetika pada saat didengarkannya.

  •      Saya ucapkan mohon maaf pada para pembaca jika ada tulisan saya yang kurang baik dan juga kurang pas mohon dimaafkan. Dan juga karyanya ini banyak kekurangan mudah mudahan bias menjadi acuan saya untuk terus memperbaiki diri.


  • >>>KARYA SCARY DESERT<<<


  •      Karya yang saya buat bias disimak dan Apresiasi secara seksama.

  • https://youtu.be/qpTVVYsVtis

  • mohon maaf bila banyak kurang ,mudah mudahan ini menjadi langkah saya untuk lebih baik kedepannya.

  •                

    

               

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun