"Wah parah ni anak.."
Akhirnya, di sabtu yang kelabu (bagi Rara), ia harus menikah dengan Joni, anak seorang pengusaha importir beras terkemuka di Jakarta. Wajahnya sih biasa, namun harta dan warisannya luar biasa. Hanya saja ada sedikit teka-teki yang mampir tepat di hati Rara waktu prosesi pernikahan akan dilangsungkan,
"Mengapa Joni kok gelisah ya?"
"Apakah aku terlalu cantik?"
"Ehem.. nak Rara, mari kita mulai?"
"Iya pak penghulu," jawab Rara sedih
"Saya terima nikahnya Rara binti Par...," belum sempat Joni meneruskan kalimatnya, tiba-tiba serombongan polisi menerobos masuk sambil berteriak
"Berhenti! Saudara Joni, Anda ditangkap!"
"Haaaa?"
Semua hadirin dan keluarga terkejut bukan main, antara tak percaya dan malu, namun mereka hanya mampu diam dan melihat beberapa orang polisi menangkap dan memborgol Joni, sambil membacakan hak dan tuntutan hukum atas kejahatan yang dilakukannya
"Saudara Joni, Anda tersangka utama perampokan Bank Sentral Soraya, dan tersangka utam pembunuh saudari Ina, Anda berhak mengajukan keberatan, maupun didampingi pengacara setelah kita selesaikan semua urusan di kantor"