Mohon tunggu...
Whabink Sutan Malano
Whabink Sutan Malano Mohon Tunggu... Guru - Diam lebih baik.

ketika yakin dengan apa yang kita tuju, dan sll berdoa, tawakal, ikhlas,,, pasti akan berhasil meraih impian yang kita inginkan,,, MIMPI BERUJUNG KeBAHAGIAN

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[KCV] Indah dong... Pada Waktunya

14 Februari 2012   15:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:39 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebab Rafli cuma laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yang amat sangat biasa. Bergantian tiga saudara tua Rara mencoba membuka matanya.

"Tak ada yang bisa dilihat pada dia, Rara!"

"Cukup!"

Rara marah. Tidak pada tempatnya ukuran-ukuran duniawi menjadi parameter kebaikan seseorang menjadi manusia. Di mana iman, di mana tawakkal hingga begitu mudah menentukan masa depan seseorang dengan melihat pencapaiannya hari ini?

Sayangnya Rara lagi-lagi gagal membuka mulut dan membela Rafli. Barangkali karena Rara memang tidak tahu bagaimana harus membelanya. Gadis itu tak punya fakta dan data konkret yang bisa membuat Rafli tampak 'luar biasa'. Rara Cuma punya idealisme berdasarkan perasaan yang telah menuntun Rara menapaki hidup hingga umur duapuluh tiga. Dan nalurinya menerima Rafli. Disampingnya Rara bahagia.

***

"Nanti diucapkan dengan benar ya nak? Ya Rara?"

"Ehem.. Rara?"

"Eh iya pak penghulu"

"Iya gimana? Udah hafal belum?"

"Iya belum.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun