Mohon tunggu...
Wf Novitasari
Wf Novitasari Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi di SMA Negeri 6 Metro Lampung

Sang Pembelajar Sepanjang Hayat dan suka berbagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 PGP Angkatan 9

16 Februari 2024   22:12 Diperbarui: 16 Februari 2024   22:31 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan yang menekankan etika dan perilaku etis membantu menghasilkan warga negara yang bertanggung jawab. Dengan memahami nilai-nilai moral seperti kejujuran, integritas, dan empati, murid akan lebih cenderung untuk berperilaku dengan baik dalam masyarakat dan menjalankan tanggung jawab sosial mereka. Sekolah yang memprioritaskan etika dapat menciptakan lingkungan yang positif, karena murid merasa aman dan dihargai, sehingga dapat berdampak positif pada motivasi belajar, kerjasama antar murid, dan suasana belajar yang kondusif.

Etika memberikan pedoman yang jelas dalam pengambilan keputusan. Ketika murid dihadapkan pada situasi yang memerlukan pemikiran moral, pemahaman etika membantu mereka membuat keputusan yang benar dan bertanggung jawab. Sekolah harus dapat memasukkan pembelajaran karakter ke dalam kurikulum dan dapat dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai moral dalam materi pelajaran yang diajarkan sehingga murid dapat melihat hubungan antara materi pelajaran dengan nilai-nilai etika. Seluruh warga sekolah memiliki peran penting dalam membentuk etika dan perilaku etis murid dalam semua aspek kehidupan di sekolah, keluarga dan masyarakat.

Membangun etika dalam pendidikan adalah kunci untuk membentuk karakter yang baik pada generasi muda. Pendidikan yang berfokus pada etika membantu murid menjadi warga negara yang bertanggung jawab, menciptakan lingkungan sekolah yang positif, dan memberikan pedoman dalam pengambilan keputusan. Dengan mengintegrasikan pembelajaran karakter ke dalam kurikulum, melibatkan peran model yang baik, memfasilitasi diskusi etis, dan melibatkan orang tua, pendidikan dapat menjadi alat yang kuat dalam membentuk individu yang memiliki nilai-nilai moral yang kuat dan karakter yang baik.

Panduan Pertanyaan untuk membuat Rangkuman Kesimpulan Pembelajaran (Koneksi Antar Materi):

 1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

        Jawaban:

Beberapa pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang dirangkum menjadi sebuah filosofi pendidikan adalah: sistem among, kodrat alam dan kodrat zaman, Tri Kon (kontinyu, konvergen, konsentris), Tri Pusat Pendidikan (keluarga, sekolah, masyarakat), berhamba pada anak, budi pekerti, bermain adalah kodrat anak, dan Pratap Triloka, yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.

Sistem Among adalah suatu sistem pembelajaran yang mengedepankan pembentukan manusia secara utuh. Suatu metode yang tidak menghendaki 'perintah-paksaan', melainkan memberi 'tuntunan' bagi hidup anak-anak agar dapat berkembang dengan subur dan selamat, baik lahir maupun batinnya. Sistem among bertujuan untuk membangun hubungan emosional yang kuat antara guru, murid, dan orang tua untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang optimal.

Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani merupakan slogan yangi bermakna "di depan memberikan contoh, di tengah memberi dorongan, di belakang memberikan dukungan". Ini berarti bahwa seorang pendidik harus menjadi contoh yang baik bagi anak didiknya, memberikan dorongan dan motivasi agar anak didiknya agar berkembang dengan baik, dan memberikan dukungan yang dibutuhkan agar anak didiknya dapat mencapai kesuksesan. Hal tersebut selaras dengan konsep pada modul 3.1 yang menyatakan bahwa pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pemimpin pembelajaran harus untuk murid dan berpihak pada murid.

Ing Ngarso Sung Tulodo memberikan makna bahwa dalam kesehariannya, seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran haruslah mampu memberikan contoh yang baik bagi muridnya. Maka dari itu tanggung jawab sebagai seorang guru bukan hanya mengajar, tapi juga membimbing, mengarahkan, serta memberi tauladan yang baik bagi muridnya, agar nantinya muridnya memiliki keilmuan dan akhlak yang baik.

Ing Madya Mangun Karso yang memiliki arti ditengah membangun keinginan, maka dapat disimpulkan bahwasannya seorang guru haruslah mampu untuk memberikan motivasi bagi muridnya, karena biasanya murid yang memiliki motivasi yang besar maka ia akan memiliki minat yang belajar yang besar pula, dan jika seseorang telah memiliki motivasi dan minat belajar yang baik maka ia mampu untuk mendapatkan hasil yang baik pula pada proses pembelajarannya, sehingga motivasi menjadi hal yang sangat penting pada proses pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun