Menarik untuk di bahas,karena itu salah satu tulisan dari sekian banyak nya poster yang di bawa para kader Golkar jawa barat dalam melakukan protes terhadap Elite partai Golkar yang ada di Jakarta sana.
Bukan tanpa alasan ,kekecewaan itu datang ketika muncul nya surat "rekomendasi bodong" ke public,yang bertuliskan bahwa partai golkar akan mengusung Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien di pilgub jabar nanti.
Walaupun surat itu bodong ,karena di dalam nya tidak ada nomor surat,tanggal surat dan juga cap resmi dalam surat, namun surat itu membuat sakit hati seluruh kader partai yang ada di akar rumput golkar jawa barat.
Ketaatan dan kepatuhan kader-kader golkar jawa barat terhadap pancasila dan juga menjaga marwah golkar memang patut di acungi jempol, kader kader potensial itu lahir dan tumbuh diantara rindangnya pohon beringin pedesaan.
Perbedaan antara kader akar rumput "pedesaan" partai dan kader Elite DPP yaitu ketika kader elite sibuk menggemukan isi perut,maka kader akar rumput sibuk dalam tujuan awalnya yaitu menggemukan partai Golkar.
Bagaimana tidak,sebelum partai Golkar jawabarat di nahkodai Dedi Mulyadi tahun 2016 lalu,seluruh kader partai Golkar jawa barat dalam keadaan galau dalama ketidak jelasan.
Bagai mana tidak,partai Golkar jawa barat harus menanggung malu karena ketua sebelumnya Irianto MS Syaifuddin alias Yance terjerat kasus korupsi pembebasan lahan PLTU sumuradem yang ada di kabupaten indramayu.
Yance merupakan orangtua dari anggota DPR RI fraksi Golkar yang di gadang-gadang akan maju dalam pemilihan cagub dan cawagub jawa barat yang akan mendampingi RIdwan Kamil,yaitu Daniel Muttaqien.
Dedi Mulyadi yang sebelumnya menjabat sebagai Sekjen Partai golkar jawa barat,terpilih menjadi ketua partai menggantikan yance,dimana saat itu keberadaan partai yang sudah karam ,setelah kalah dalam persaingan di pilgub jawa barat tahun 2013 dan juga ketuanya yang terjerat kasus korupsi.
Sampai saat ini Dedi Mulyadi di bilang sukses dalam memimpin partai Golkar jawa barat,karena dia sukses menumbuhkan kembali kepercayaan diri partai,dan juga meningkatkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap partai golkar.