Mohon tunggu...
Wesly Hugo Tamba
Wesly Hugo Tamba Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Pelajar yang udah lulus SMA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Petarung Kehidupan

23 Februari 2021   20:25 Diperbarui: 23 Februari 2021   21:57 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tentu saja nak, ibu sama ayahmu jelas akan mengusahakan kamu agar kamu bisa lebih baik dari orang tuamu. Sekarang kamu belajar yang giat aja biar nanti kamu gampang masuk universitas yang bagus" Jawab ibuku dengan senyumannya yang menenangkan

Aku yang mendengarnya cukup senang walaupun aku tahu seperti apa keadaan ekonomi keluargaku. Akhirnya aku izin kekamar karena aku ingin lanjut belajar.

            Jam telah menunjuk pukul setengah 10 malam, aku memilih menyudahi belajarku dan memilih untuk tidur. Kutarik selimutku sampai menutupi hampir seluruh tubuhku dan kucoba memenjamkan mataku tapi aku tidak bisa tidur. Jam sudah menunjuk pukul jam 12 tapi aku tetap tidak bisa tidur, aku memilih untuk kedapur untuk meminum segelas air. Diperjalanan menuju kembali kamarku aku mendengar ayah dan ibuku seperti membicarakan sesuatu, aku tidak begitu peduli sampai terdengar kata "kuliah" aku menghentikan langkah kakiku dan berdiam dekat pintu kamar orang tuaku.

"Yah, Wachid udah ngomongin kuliah, ibu gasiap buat nyampein sebenernya. Anak kita adalah anak yang kuat tapi ibu gabisa ngebayangin bagaimana dia saat tahu kenyataan yang harus dia terima." Ucap ibuku dengan sedikit terisak.

"Ibu gausah khawatir, ayah akan berusaha keras agar anak kita bisa kuliah. Masa depan mereka harus lebih baik dari ayahnya ini." Ucap ayahku sambil memeluk ibuku.

Aku yang mendengar percakapan mereka hanya bisa terdiam, air mata yang kutahan sedari tadi akhirnya tumpah juga. Aku memilih kembali kekamarku dan memilih mengubur dalam mimpi-mimpiku. Selama 2 minggu semenjak mendengar percakapan orang tuaku aku merasa tidak bersemangat untuk melakukan apapun. Disekolah aku hanya diam memperhatikan pelajaran tapi pikiranku kemana. Tegar yang berusaha mengajakku bermain PUBG selalu kutolak. Dirumah kedua adikku melihatku heran karena aku selalu dikamar dan jarang keluar dari kamar. Vanny, adikku bahkan selalu berusaha mengajak aku melakukan hal bersama, entah mengajari dia pelajaran yang ia kesulitan atau menonton tv bersama selalu kutolak ajakannya. Aku merasa kalau aku tidak punya lagi tujuan hidup.

            Hari minggu, biasanya kuhabiskan diriku dengan bermain game seharian, tapi aku tetap tidak semangat melakukan apapun. Setelah membereskan semua pekerjaan rumah aku memilih untuk membuka buku latihanku dan mulai mengerjakan soalku. Baru sekitar 15 menit aku mengerjakan soal tiba-tiba suara ketukan pintu menginterupsiku. Aku segera membuka pintu kamarku dan disana ada sosok yang kucintai segenap hatiku yaitu ibuku.

"Ibu boleh masuk?"

Aku hanya sekedar mengangguk kepalaku, ibuku langsung melenggang masuk. Selama 10 menit dia memperhatikan kamarku, dari foto-fotoku saat masih kecil sampai semua piagam yang kudapatkan. Ibuku akhirnya duduk dikasurku

"Wachid, bisa duduk sini bentar?"

Aku yang tidak mengerti apa maksud hanya bisa menuruti. Saat aku duduk disamping ibu, beliau langsung menarikku kedalam pelukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun