Mohon tunggu...
Wesly Hugo Tamba
Wesly Hugo Tamba Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Pelajar yang udah lulus SMA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Petarung Kehidupan

23 Februari 2021   20:25 Diperbarui: 23 Februari 2021   21:57 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Waalaikumsalam"

            Aku pergi meninggalkan rumah, aku perlu jalan kaki 5 menit dulu keluar komplek untuk pergi kesekolah naik angkot. Mungkin hari ini aku sedang beruntung karena ada angkot yang sedang mengetem, jadi aku tidak perlu menunggu angkot lagi. Diperjalanan banyak orang yang naik turun angkot, mulai dari ibu-ibu yang mau kepasar, orang yang akan pergi bekerja atau pelajar sepertiku yang pergi kesekolah. Butuh waktu setengah jam sampai akhirnya aku tiba disekolahku. Aku menyetop angkot yang kunaiki, turun dari sana dan membayar sang pengemudi angkot. Setelah itu aku jalan menuju sekolah. Seperti suasana lingkungan sekitar sekolah pada umumnya, ada yang menuju tempat fotocopy, ada yang jajan, siswa berlalu lalang entah itu berjalan kaki, diantar orang tuanya, membawa kendaraan sendiri atau menunggu temannya untuk masuk kedalam sekolah bersama.

            Didepan gerbang selalu ada anak-anak OSIS yang sedang melakukan tugasnya, biasanya mereka menegur siswa lain untuk melepas jaket sebelum masuk kearea sekolah atau meminta mereka yang tidak memakai kaus kaki sesuai ketentuan untuk melepas kaus kakinya. Jelas bagi beberapa orang hal itu sangat menjengkelkan. Masuk kedalam sekolah hal yang biasa dilihat oleh orang-orang adalah tulisan besar nama sekolah ini "SMA Negeri 1 Cikarang" dengan warna yang berbeda disetiap hurufnya. Disebelah dari hiasan nama sekolah itu ada taman yang cukup luas yang setiap hari senantiasa dirawat oleh petugas kebersihan. Selanjutnya lapangan sekolahku, lapangan ini cukup luas, bahkan cukup untuk 3 pertandingan bola voli. Disitu juga aku melihat sedang ada beberapa murid yang sedang mempersiapkan upacara bendera. Kelasku ada dilantai 2 jadi aku harus naik tangga dulu sebelum mencapai kelasku

            Akhirnya aku sampai dikelasku, kelas 12 Mipa 7. Jam menunjuk pukul 6:15, baru ada 7 orang yang ada dikelas, salah satunya adalah teman sebangku-ku, namanya Tegar. Aku sedikit heran sepagi ini dia sudah sampai sekolah dan dia sedari tadi memandangku dengan senyum lebar, dugaanku dia akan meminjam buku tugas fisikaku.

"Hid, lihat tugas fisika."

Dan ternyata tebakanku benar. 3 Tahun duduk bersama dia membuatku sangat mengenal dirinya. Aku segera mengeluarkan buku tugas fisikaku dan memberikan kepadanya.

"Nih bukunya. Tumben amat belum ngerjain tugas, biasanya paling cepet ngerjain"

"Hehehe, soalnya dari kemarin keasikan push rank PUBG, jadinya lupa." Ucap Tegar dengan nyegir lebar

Tegar merupakan salah satu murid terpintar dikelas ini, kemampuan dalam mata pelajaran fisika dan matematika sudah tidak perlu dipandang sebelah mata lagi. Hanya saja kebiasaan main game dia terkadang membuat dia lalai dalam sekolah.

            Satu-persatu murid dikelas ini berdatangan. Ada yang mengobrol atau sama seperti Tegar yaitu menyalin tugas fisika orang. Tiba-tiba bel menginstrupsi kami semua, itu bel upacara. Kami semua langsung bergegas kelapangan dan langsung berbaris dengan rapih. Seperti biasa yang tinggi harus didepan dan yang lebih tinggi dibelakang walaupun banyak yang tidak mau dibarisan paling depan. Upacara dimulai, semua murid mengikuti upacara dengan khidmat, pengibaran bendera berjalan dengan lancer, satu-dua murid ada yang harus diantar ke UKS. Tibalah bagian amanat, pembina upacara menyampaikan amanatnya yang intinya mengingatkan tentang nilai-nilai dan persiapan tentang kelas 12 yang sebentar lagi akan ujian dan segera masuk ke Perguruan Tinggi. Amanat berakhir dan upacara berlanjut dan akhirnya upacara berakhir. Semua siswa segera menuju kelasnya masing-masing.

            Pelajaran dimulai dengan mata pelajaran fisika. Seperti biasa Tegar adalah bintang dimata pelajaran ini, yang lain hanya menyimak dan mencatat yang guru kami jelaskan. Pelajaran terus berlanjut sampai bel istirahat berbunyi. Semua terlihat gembira karena akhirnya "penderitaan" yang mereka alami telah selesai. Semuanya langsung memasukan buku mereka kedalam tas mereka. Beberapa langsung menuju kantin atau makan dengan bekal yang mereka bawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun