Mohon tunggu...
wahyu 'wepe' pramudya
wahyu 'wepe' pramudya Mohon Tunggu... -

full time sinner, full time pastor, full time husband and father. unresolved mystery about grace. Kontak di bejanaretak at gmail dot com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Guru, Bukalah Telingamu, Sebelum Membuka Mulutmu

25 November 2015   09:05 Diperbarui: 25 November 2015   12:56 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore itu saya pulang ke kampus seminari dengan bayangan akan bekas luka di punggung anak itu. Bayangan bekas luka yang seakan-akan memberi jawaban atas perilaku anak-anak di kelas selama ini. Sebagai seorang guru Sekolah Minggu, saya telah menjalani pelatihan bagaimana mengajar di depan anak-anak. Kelas persiapan pun rutin dilakukan dengan pelbagai macam aktivitas menarik yang dirancang bagi anak-anak. Alat peraga tersedia, tinggal dipilih mana yang cocok. Kurang apa lagi?

Sore itu, ketika matahari terbenam, timbul sebuah kesadaran di batin saya. Tugas seorang guru memanglah mengajar. Ia membutuhkan persiapan, alat peraga dan aktivitas yang menarik bagi murid-muridnya. Namun, seorang guru tidak akan siap mengajar sebelum ia mulai mendengarkan murid-muridnya.  Seorang guru baru berhak membuka mulut, setelah ia membuka telinga bagi murid-muridnya.

Ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun