Mohon tunggu...
Weni Indriyani
Weni Indriyani Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar/ Mahasiswa

Artikel | Resensi Film | Resensi Novel | Cerita Fiksi | Liburan #belajarbareng

Selanjutnya

Tutup

Book

Unsur Instrinsik pada Novel "Negeri 5 Menara" Karya A. Fuadi

14 November 2022   08:43 Diperbarui: 18 November 2024   13:30 6241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya merupakan cara pengungkapan seorang yang khas bagi seorang pengarang. Gaya seorang pengarang tidak akan sama bisa dibandingkan dengan gaya pengarang lainnya karena pengarang tertentu selalu menyajikan hal-hal yang berhubungan erat dengan selera pribadinya dan kepekaannya terhadap segala sesuatu yang ada di sekitarnya (Sayuti, 2017: 189).

Gaya bahasa merupakan bentuk retorika yakni penggunaan kata-kata dalam berbicara dan menulis untuk mempengaruhi pembaca dan pendengar (Tarigan dalam Al-Ma'ruf, 2009: 15). Dalam novel  Negeri 5 Menara terdapat gaya bahasa kiasan yakni hiperbola, simile, metafora, dan personifikasi. Bahasa kiasan yang pertama adalah hiperbola. Hiperbola adalah gaya bahasa yang melebih-lebihkan suatu kenyataan dengan tujuan memberikan kesan yang mendalam pada suatu karya sastra. Penggunaan hiperbola dalam novel Negeri 5 Menara terlihat pada kutipan dibawah ini:

... Tapi aku selalu terpesona melihat bangunan, pohon, taman dan kota diselimuti salju putih berkilat-kilat. (N5M: 2)

Persamaan atau simile yaitu perbandingan yang bersifat eksplisit atau secara langsung menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain dengan penggunaan kata-kata: seperti, sama, sebagai, bagaikan, laksana dan sebagainya (Keraf, 2009: 138). Persamaan atau simile dapat dilihat pada kutipan dibawah ini:

Bagai paus raksasa, kekenyangan, begitu sampai dermaga Merak... (N5M: 23)

Berikutnya metafora. Menurut Keraf (2009: 139) metafor adalah semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat dan tidak menggunakan kata-kata: seperti, bak, bagai, bagaikan dan sebaginya. Penggunaan metafora terdapat dalam novel Negeri 5 Menara, dapat dilihat pada kutipan berikut:

Kalau sudah begini, Said yang juara ngantuk di kelas kami menjelma menjadi seperti seekor singa yang siaga dan siap menerkam. (N5M: 106)

Baca juga : Resensi Film "Surat Kecil Untuk Tuhan"

Adapun gaya bahasa kiasan personifikasi. Personifikasi adalah gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda mati atau barang yang tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat kemanusiaan. Penggunaan personifikasi dalam novel Negeri 5 Menara terlihat dalam kutipan dibawah ini:

Sore ini jadwal terkahir kami latihan sebelum final. Walau guruh sekali-seklai menggeram dan hujan turun, kami tetap berlatih penuh semangat di lapangan becek. Sebagai tim kuda hitam, kami tidak punya beban dan berlatih dengan rileks.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun