Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kebajikan Mengalahkan Penderitaan

23 Juli 2021   20:33 Diperbarui: 23 Juli 2021   21:32 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Umat kristiani secara rutin berdoa sesuai dengan isi Doa Bapa Kami yang diajarkan oleh Yesus Kristus yang menaikkan doa: "Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat". 

Doa memang tidak menyelesaikan segala-galanya. Artinya, manusia bukan hanya berdoa dan stop. Manusia harus bekerja, bertindak, dan mengupayakan dengan optimal agar permohonan doanya itu terwujud. 

Manusia dengan kesadaran sendiri harus berupaya keras untuk melawan  pencobaan itu. Manusia harus berani keluar dari kubangan berlumur godaan dan membebaskan diri dari berbagai jerat pencobaan. Manusia harus sabar dalam menghadapi berbagai jenis pencobaan. 

Tak boleh menggerutu dan komplain jika kita mengalami pencobaan, apa pun bentuknya. Kemarahan tidak pernah menyelesaikan masalah, tetapi kesabaran bisa menolong orang melihat secara jernih masalah yang ia hadapi. 

Epictetus pernah memberikan nasihat kepada para muridnya bagaimana mengelola kemarahan. "Bila kau ingin mengobati amarahmu, jangan memberinya makan. Katakan pada dirimu sendiri: aku pernah marah sepanjang hari; lalu setiap hari; sekarang hanya tiga atau empat hari. Bila kau sudah mencapai hari yang ketiga puluh berikanlah persembahan sebagai rasa syukur kepada Tuhan." 

Pepatah yang dikutip di bagian awal tulisan ini menyatakan bahwa apabila kita mengalami cobaan dalam hidup ini, kita bisa tetap bergembira jika kita memiliki kebajikan. 

Kebajikan, kebaikan hati, kesabaran, akan sangat penting maknanya tatkala kita sedang didera cobaan, khususnya sakit, derita, atau persoalan hidup. Mari investasikan kebajikan dalam hidup kita dan perbanyaklah ibadah serta doa sehingga kita survive di tengah dunia dalam rawa paya seperti yang kita hadapiemi sekarang.

Sudah dua tahun hidup kita diguncang pandemi. Lebih 70 ribu orang meninggal, yang terpapar menembus angka 3 juta. Rakyat kita sangat menderita, bangsa,negara,Pemerintah berada dalam posisi yang amat sulit.

Mari kita saling membantu, menabur kebajikan kepada semua orang, sambil terus berdoa kepada Tuhan memohon ampunan dan berkatNya.

Selamat Berjuang.God Bless!

Weinata Sairin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun