Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dialog Imajiner dengan Presiden FIFA, Mr. Infantino

29 Februari 2016   17:07 Diperbarui: 29 Februari 2016   17:19 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

J : Saya percaya Piala Dunia harus memiliki 40 tim dari 2026. Ini adalah peristiwa unik, yang menawan hati seluruh dunia selama satu bulan setiap empat tahun dan menjadi satu-satunya alat yang paling kuat untuk mempromosikan sepak bola di seluruh dunia. Dengan memberikan 8 negara tambahan kesempatan untuk berpartisipasi, kami akan memberikan 8 negara lainnya kemungkinan untuk menikmati demam Piala Dunia dengan cara yang lebih bergairah. 

“Sebelum pamitan Mr. Presiden, ada satu lagi nich yang ingin saya tanyakan soal negara saya?” ujarku sebelum dipotong olehnya 

“Indonesia,” jawabnya

“Yes, Mr. President” jawabku mantap.

“Indonesia negara besar dengan potensi yang sangat luar biasa mulai dari pemain hingga penontonnya yang sangat maksimal dalam mendukung klub dan negaranya. Itu yang harus bisa dimaksimalkan oleh stakeholder sepakbola Indonesia agar sepakbola Indonesia kian diperhitungkan,” jawabnya. 

(Wah doi jawabnya agak diplomatis nih)

“Soal sanksi FIFA bagaimana?” kejarku lagi

“Kembali ke stakeholder sepakbola Indonesia,” jawabnya sembari melihat jam ditangannya dan sang penterjemah pun sudah memberikan sinyal kepada penulis untuk tidak bertanya lagi.

Dan sejenak kudengar adzan shubuh telah memanggil ternyata penulis sedang bermimpi berkunjung dan bertemu dengan Presiden baru FIFA dimarkas FIFA di Zurich.

Congratulations dan Selamat Bekerja, Mr. President !

Salam Sepakbola,
Wefi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun