(Aksi tidak simpatik Ultras Malaya dilaga kontra Arab Saudi di PPD 2018/ sumber : Astro Awani)
Â
“As an ultra I identify myself with a particular way of life. We are different from ordinary supporters because of our enthusiasm and excitement. This means, obviously, rejoicing and suffering much more acutely than everybody else “.  Â
Â
Itulah salah satu kalimat yang diucapkan anggota Brigate Rossonere (fans AC Milan) tentang fenomena suporter yang menyebut dirinya sebagai Ultras (mungkin kalau di Inggris lebih sering dikenal dengan Hooligans). Secara singkat Ultras bukan saja sekedar fans tapi sekumpulan fan fanatik yang militan dan sungguh-sungguh serta memiliki kekuatan emosional dengan klub yang didukung. Â Â
Â
Bukan saja dilevel klub, untuk level Timnas pun ada pendukung yang menamakan dirinya ULTRAS _______ (tambahan nama negaranya). Dan bicara Ultras yang mendukung negaranya dikejuaraan internasional, dalam sepekan ini kita disuguhkan berita tentang aksi Ultras Thailand dan Malaysia yang sama-sama membuat berita terkait aksi mereka dalam mendukung Timnas disertai aksi pelemparan flare/ suar hingga bom molotov. Â
Â
Yang pertama difinal Piala AFF U-19 2015 di Laos yang mempertemukan Thailand kontra Vietnam, dalam laga final yang berkesudahan untuk kemenangan 6-0 Thailand atas Vietnam diwarnai dengan aksi tidak simpatik suporter Thailand yang menyebut dirinya Ultras Thailand. Mereka melakukan pelemparan flare ke dalam lapangan dan akibat aksinya itu, 25 suporter pun ditangkap pihak berwajib Laos yang kemudian dibebaskan lagi karena campur tangan diplomat Thailand di Laos.
Â
Â