Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

4 Alasan Mengapa Jepang Bisa Jadi Negara Besar

18 Juni 2017   13:30 Diperbarui: 20 Juni 2017   09:59 8360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Iya, di jepang ada budaya ngantongi sampah. Anak-anak kecil main di taman, ditempat hiburan, di acara sekolah, di manapun mereka tidak mengandalkan tempat sampah untuk buang bekas makanannya. Tapi bakal masuk ke kantong celana atau numpuk dalam tasnya, yang nanti sampai rumah akan dibuangnya. 

Saya suka heran sama kebersihan di Jepang. Kok bisa sih ini orang-orangnya otomatis selalu dimana saja menjaga kebersihan. Misalnya saja di sekolah dasar Jepang. Itu loh ya depan kelas ngejembreng kain-kain pel kecil yang waranya udah pada butek lagi pada dijemurin. Napa ini sekolah penuh kain pel ya? 

Eh ternyata, setiap hari ini anak-anak cilik ada tugas wajib untuk membersihkan kelas dan toiletnya bersama-sama! Lucunya bukan hanya nyapu saja, tapi ya juga ngepel, ini anak-anak pada nungging ngglosorin kain pelnya ke lantai. Kegiatan ini disebut dengan Seisou, yang artinya Souji, atau membersihkan yang dilakukan setelah mereka menyantap makan siang bersama di dalam kelas. 

Digeber dari kecil untuk tidak jijik memegang kain pel, menyapu kotoran atau memungut sampah membuat anak-anak ini selalu merasa bertanggung jawab dengan kebersihan lingkungannya. Jadi jangan coba-coba buang sampah sembarangan di jepang ya, bisa-bisa dipelototin atau ditegur oleh sama anak-anak kecil ini untuk segera mengantongi sampah kita dalam celana :D

Gerak Cepat

Orang Jepang kok jalannya cepet banget mbak, kaya mau ambil gajian? hahaha iya bener dulu saya pertama ke Jepang juga ini yang bikin shock. Tapi ya memang begitu gerakan orang-orang Jepang, segalanya mau serba cepat. Jalannya super duper ekspress, yang lelet letoy kemayu bisa kelibas atau keplintir. Mau coba, hayuk nyobain nyebrang di scramble crossing Shibuya boro-boro lihat kiri kanan wong jalan lurus aja kadang kedorong hahaha. 

Bukan itu saja, kalau untuk urusan gerak cepat terlihat orang jepang tidak sabaran, mereka akan pilih naik tangga yang kosong daripada antri naik eskalator atau elevator yang padet antri. Jadi terlihat grasah grusuh ya, pada dasarnya orang jepang ini pingin apa-apa cepet selesai dan beres. Dalam dunia kerja apalagi. saya jadi inget perkataan orang-orang jepang yang pernah tinggal di Indonesia, kalau satu hal yang dirindukan saat tinggal di Indonesia adalah suasana santainya, alon alon asal kelakon gitu kalo kata embah kakung di jawa. 

Yang terlihat tentang perbedaan gerak cepat dalam dunia kerja paling kentara yang ada dalam keseharian adalah ketika kita pergi ke toko atau supermarket di Indonesia. Kadang suka gregetan juga melihat para petugas kasir yang suka ngobrol dan ketawa cekakak cekikik disaat melayani pembeli. Masukin barang ke kantong plastik pun dengan gerakan yang lemah gemulai, padahal antrian sudah panjang mengular. Gemess kadang suka cubit-cubit tangan sendiri sambil ngucap dalem ati sing sabar sing tawakal, wess. Begitu terlenanya kita dengan budaya santai, yang kadang justru membuat semua pekerjaan jadi terbengkalai dan bahkan tidak bisa sampai terselasaikan dengan baik dan tepat waktu. 

Disiplin

Saya suka melongo kalau lihat orang-orang sini disiplin dan `keras` dengan dirinya sendiri. Dalam dunia kerja, ada target-target yang harus kita penuhi untuk bisa mencapai goal yang telah ditetapkan. Nah mengejar target-target itulah banyak kegiatan atau tindakan yang harus kita lakukan dan dengan disiplin itulah maka semuanya bisa berjalan dengan lancar.

Disiplin adalah patuh terhadap aturan-aturan yang dianggap itu adalah tanggung jawabnya. Orang Jepang slenge`an ketika bekerja? Kejadian yang jarang terjadi disini. Melihat karakter orang-orang disini, saya melihat rata-rata orang Jepang selalu mengerjakan apa yang sudah menjadi tanggung jawabnya dengan serius hingga selesai. Mencapai target yang telah ditetapkan dan selalu merencanakan dengan matang apa yang ditujunya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun