Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

4 Alasan Mengapa Jepang Bisa Jadi Negara Besar

18 Juni 2017   13:30 Diperbarui: 20 Juni 2017   09:59 8360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. National Geographic Kids.

Tadi malam saya iri berat mendengar cerita suami yang baru pulang dinas dari Indonesia.

"Ma, Jakarta macetnya tambah parah loh."

"Ya, dari dulu kan begitu, tapi ya mudah-mudahan nanti kalau transportasi umumnya sudah bagus dan baik, ya koyok Jepang, mobil pribadi lebih banyak dipakai saat hari libur saja dan orang-orang mau untuk naik kereta dan bis, jadi macetnya gak lebih parah."

"Selain tentang macet yang parah itu, tapi saya juga lihat banyak proyek-proyek yang sedang dibangun di jalan, sugoi ne...genki dane Indonesia. Hebat, Indonesia sehat (pembangunannya berjalan dengan baik). Tenang ya kalau melihat banyak yang mau invest di Indonesia," 

"(idungnya mekar) Ya, pa saya ikut bangga loh kalau Indonesia bisa menjadi negara maju. Selama Jokowi jadi presiden, kok yao saya tenang banget melihat perkembangan di Indonesia. Pembangunan dilakukan di seluruh wilayah dengan adil, pelosok dan pedalaman yang dulunya kurang mendapat perhatian sekarang mulai dibangun dan dirapikan. Pembangunan yang mangkrak dan tak jalan mulai dibereskan. Semoga pak Jokowi diberi kesehatan dan bisa menjalankan tugasnya dengan baik, eh ehh tahu nggak pa, Jokowi lucu loh masak ya kemarin saya lihat di berita... blaa... blaa.. blaa.. blaa... blaaa... blaaaaa...

(Suami buru-buru ambil koran, buka gede-gede halaman olahraga sampe nutupin mukanya) Bagussss....! Cara paling efektif buat nyumpel mulut istrinya biar ga merepet, panjang kali lebar kalo sudah ngegosipin sosok idolanya, pak Jokowi hahahhaaa...

Dulu saya pernah ngobrol sama Otousan, bapak dari suami saya. 

Cerita yang paling saya suka korek-korek dari beliau adalah tentang kisah Jepang tempoe doloe. 

Saya kadang gak percaya kalau dengar Jepang pernah terpuruk dan terseok-seok. Negara yang pernah dihancurleburkan oleh nuklir dan masa-masa kekalahan perang yang menjadi masa kelam dan hitam dalam sejarah kehidupannya. Jepang pernah diinjak-injak, dilecehkan, diawasi gerakannya hingga jadi negara yang tak berdaya. 

Bagi yang suka melihat film-film Gibli yang menceritakan tentang keadaan perang, tergambar jelas gimana susahnya Jepang tempo dulu. Banyak film yang menceritakan gimana dulu kurikulum sekolah Jepang diobrak abrik dan anak-anak dicuci otak dengan membaca buku yang isinya kalau Jepang adalah negara yang jahat, semua tentang kejayaan Jepang dipaksa untuk dihancurkan dan dibakar. 

Bukan hanya materi saja yang dirampas tapi keyakinan, kepercayaan dan jiwa patriotik masyarakat Jepang dipadamkan. jepang tidak bisa membangun lagi karena semua fasilitas dibatasi, Jepang terpuruk dan tersungkur. Mereka menjadi masyarakat yang hanya nunut kepada penguasa, karena memang mereka dikondisikan untuk menjadi negara yang bisa dikontrol dan tidak berkembang. 

Saya berkali-kali nonton film yang berjudul LEADERS, Drama TV Jepang yang terdiri dari dua seri (2014 dan 2017). Film yang sangat menginspirasi, karena film itu menceritakan kegigihan seorang pioneer perusahaan TOYOTA, yang bekerja dari ENOL. Ya dari ENOL, pake E biar lebih jelas haha Begitu saya menyukai film ini membuat saya melongo melihat begitu ganbatteru-nya para pemimpin perusahaan mobil Toyota ini. Bener-bener deh perjuangan mereka sampai titik darah penghabisan, dihina dan dilecehkan tapi lihat sekarang jadi perusahaan yang luar biasa!  

Atau lihatlah film bioskop Jepang yang berjudul Kaizoku To Yobareta Otoko yang dimainkan oleh Okada Junichi. Seorang pioneer perusahaan minyak IDEMITSU yang menjual minyaknya dari dagang eceran!! Tapi lihatlah sekarang, dua perusahaan ini adalah perusahaan yang mendunia. Siapa yang tidak kenal TOYOTA, siapa yang tidak kenal IDEMITSU?

Inti kedua film ini adalah JANGAN MALU UNTUK MEMULAI SEGALA SESUATUNYA DARI ENOL. Jangan malu untuk cemang-cemong minyak oli dan kotoran. Jangan malu bekerja di pinggir jalan atau ditempat yang terbuka. Jangan malu untuk mencoba dan terus mencoba. 

Dari film-film ini saya bisa ngerti kenapa Jepang bisa cepat bangkit dari keterpurukan. Jepang membalas masa kelam itu dengan cepat. Tidak mellow, tidak terus menyesali dan tidak mendendam. Semangat itu yang kadang menginspirasi hidup kalau kita ingin maju hendaknya tetap konsentrasi melihat ke depan. 

Ada 4 hal yang terlihat jelas dalam kehidupan sehari-hari di Jepang. Hal-hal ini yang akhirnya ikut larut dalam kehidupan sehari-hari saya di sini walaupun sebagai orang asing. 4 hal ini yang saya yakin sekali sebagai faktor penunjang kenapa jepang bisa menjadi negara yang besar dan maju. 4 hal ini yang membuat karakter orang-orang jepang kuat, yaitu : 

Tepat Waktu

Berbicara tentang On Time di jepang kaya kita ngomong kalau garem itu rasanya asin. Maksudnya ndak usah berkoar koar atau meyakinkan dengan menggebu gebu, belahan dunia manapun juga sudah tahu kalau Jepang itu termasuk negara yang sangat memegang ketepatan waktu. Bagi yang pernah berlibur atau tinggal di Jepang, tepat waktu adalah hal yang sudah sangat biasa di sini. Justru kita dianggap Alien dan makhluk aneh kalau tidak bisa berlaku on time ketika berada di negeri matahari terbit ini. Ketepatan jadwal transportasi dan tepat waktu ketika berjanji bertemu adalah hal yang biasa. 

Dalam dunia pekerjaan, ketepatan waktu saat masuk jam kerja sepertinya tidak pernah saya lihat ada teman kerja yang telat tergopoh gopoh masuk kerja padahal cuaca sedang buruk sekali, angin besar dan hujan lebat. Apalagi hampir semuanya menggunakan transportasi umum bahkan ada juga yang mengayuh sepeda menuju tempat kerja. 

Semua bisa memperkirakan waktu dengan baik karena sudah mempersiapkan dengan matang, misalnya melihat prakiraan di TV dan mulai melihat skejul kereta, bis atau menyiapkan jas hujan serta hal-hal apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi agar tidak sampai telat sampai tempat kerja. Perencanaan matang seperti inilah yang saya pikir kenapa segala sesuatunya di jepang itu bisa berjalan smooth, efektif dan efisien. 

Menjaga Kebersihan

Sama halnya dengan hal tepat waktu, menjaga Kebersihan juga salah satu hal yang melekat erat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat jepang. Yang lebih ajaib lagi, padahal Jepang itu JARANG TEMPAT SAMPAH! Lah, kok bisa? Gak ada tempat sampah napa bersih? terus kalu makan permen atau ngelap keringet pakai tissue, buangnya kemana ini sampah-sampahnya? Gak usah panik celingak celinguk bingung, ya KANTONGI saja itu sampah-sampahnya. Gitu aja kok repot :D 

Iya, di jepang ada budaya ngantongi sampah. Anak-anak kecil main di taman, ditempat hiburan, di acara sekolah, di manapun mereka tidak mengandalkan tempat sampah untuk buang bekas makanannya. Tapi bakal masuk ke kantong celana atau numpuk dalam tasnya, yang nanti sampai rumah akan dibuangnya. 

Saya suka heran sama kebersihan di Jepang. Kok bisa sih ini orang-orangnya otomatis selalu dimana saja menjaga kebersihan. Misalnya saja di sekolah dasar Jepang. Itu loh ya depan kelas ngejembreng kain-kain pel kecil yang waranya udah pada butek lagi pada dijemurin. Napa ini sekolah penuh kain pel ya? 

Eh ternyata, setiap hari ini anak-anak cilik ada tugas wajib untuk membersihkan kelas dan toiletnya bersama-sama! Lucunya bukan hanya nyapu saja, tapi ya juga ngepel, ini anak-anak pada nungging ngglosorin kain pelnya ke lantai. Kegiatan ini disebut dengan Seisou, yang artinya Souji, atau membersihkan yang dilakukan setelah mereka menyantap makan siang bersama di dalam kelas. 

Digeber dari kecil untuk tidak jijik memegang kain pel, menyapu kotoran atau memungut sampah membuat anak-anak ini selalu merasa bertanggung jawab dengan kebersihan lingkungannya. Jadi jangan coba-coba buang sampah sembarangan di jepang ya, bisa-bisa dipelototin atau ditegur oleh sama anak-anak kecil ini untuk segera mengantongi sampah kita dalam celana :D

Gerak Cepat

Orang Jepang kok jalannya cepet banget mbak, kaya mau ambil gajian? hahaha iya bener dulu saya pertama ke Jepang juga ini yang bikin shock. Tapi ya memang begitu gerakan orang-orang Jepang, segalanya mau serba cepat. Jalannya super duper ekspress, yang lelet letoy kemayu bisa kelibas atau keplintir. Mau coba, hayuk nyobain nyebrang di scramble crossing Shibuya boro-boro lihat kiri kanan wong jalan lurus aja kadang kedorong hahaha. 

Bukan itu saja, kalau untuk urusan gerak cepat terlihat orang jepang tidak sabaran, mereka akan pilih naik tangga yang kosong daripada antri naik eskalator atau elevator yang padet antri. Jadi terlihat grasah grusuh ya, pada dasarnya orang jepang ini pingin apa-apa cepet selesai dan beres. Dalam dunia kerja apalagi. saya jadi inget perkataan orang-orang jepang yang pernah tinggal di Indonesia, kalau satu hal yang dirindukan saat tinggal di Indonesia adalah suasana santainya, alon alon asal kelakon gitu kalo kata embah kakung di jawa. 

Yang terlihat tentang perbedaan gerak cepat dalam dunia kerja paling kentara yang ada dalam keseharian adalah ketika kita pergi ke toko atau supermarket di Indonesia. Kadang suka gregetan juga melihat para petugas kasir yang suka ngobrol dan ketawa cekakak cekikik disaat melayani pembeli. Masukin barang ke kantong plastik pun dengan gerakan yang lemah gemulai, padahal antrian sudah panjang mengular. Gemess kadang suka cubit-cubit tangan sendiri sambil ngucap dalem ati sing sabar sing tawakal, wess. Begitu terlenanya kita dengan budaya santai, yang kadang justru membuat semua pekerjaan jadi terbengkalai dan bahkan tidak bisa sampai terselasaikan dengan baik dan tepat waktu. 

Disiplin

Saya suka melongo kalau lihat orang-orang sini disiplin dan `keras` dengan dirinya sendiri. Dalam dunia kerja, ada target-target yang harus kita penuhi untuk bisa mencapai goal yang telah ditetapkan. Nah mengejar target-target itulah banyak kegiatan atau tindakan yang harus kita lakukan dan dengan disiplin itulah maka semuanya bisa berjalan dengan lancar.

Disiplin adalah patuh terhadap aturan-aturan yang dianggap itu adalah tanggung jawabnya. Orang Jepang slenge`an ketika bekerja? Kejadian yang jarang terjadi disini. Melihat karakter orang-orang disini, saya melihat rata-rata orang Jepang selalu mengerjakan apa yang sudah menjadi tanggung jawabnya dengan serius hingga selesai. Mencapai target yang telah ditetapkan dan selalu merencanakan dengan matang apa yang ditujunya. 

Disiplin atau shitsuke, sering saya dengar apalagi ketika saya sudah mempunyai anak. mengajarkan disiplin lebih baik sejak dini. Disiplin untuk bisa makan sendiri. Disiplin untuk tidur sendiri. Disiplin menetapkan waktu tidur dan bangun tidur. Disiplin ketika belajar dan sebagainya. Dan bisa diduga mendisiplinkan anak-anak yang masih kecil itu ternyata lebih susah daripada hanya sekedar ngomong atau baca-baca dibuku panduan anak. 

Kadang suka gemes melihat anak-anak yang suka makan belepotan dan bececeran. Coba kalau disuapin kan cepet beres, baju gak kotor ketumpahan, lantai gak lengket, tapi kalau kita nyerah dan ingkar untuk mendisiplinkan anak, ya ga usah heran dan kaget kalau besarnya justru itu akan membuat anak menjadi pemalas dan manja. 

Kalau mudik Indonesia saya suka dimarahi ibu saya, katanya saya itu mirip abri mendidik anak hahahaha. Ibu saya heran ketika anak-anak tidak mau disuapi, makan duduk di kursi, mengambil makan sendiri, tidur sendiri dan tak perlu dikeloni, mandi sendiri, pakai baju sendiri, nyisir sendri, lah iya kudu mesti harus begitu ini anak-anak, kata saya menjelaskan ke ibu saya, kalau nggak saya bisa pengsan tepar geletak gak bangun-bangun kalau apa-apa mamahnya yang mengerjakan semua :D Intinya kalau masih bisa dikerjakan sendiri ya kerjakan, jangan mengandalkan orang lain untuk membantu. Dan ini semua hal yang biasa, amaatt biasa di sini, di tempat yang tidak ada nanny,mbak, bibi, atau siapapun yang bisa kita gaji untuk membantu kehidupan kita sehari-hari. 

Dari semuanya ini, saya bisa banyak belajar. Banyak belajar dari orang-orang Jepang dan lingkungan sekitar. Orang Jepang yang tak malu bekerja dari bawah walau harus bergumul dengan kotoran, dengan ditunjang karakter dan pribadi yang digojlok sejak kecil tentang kebiasaan untuk selalu tepat waktu, menjaga kebersihan, gerak cepat dan disiplin yang semuanya ini sangat baik untuk bisa kita terapkan untuk diri kita sendiri dan keluarga. 

I love Indonesia, semoga tetap jaya. 

salam hangat, wk!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun