Di supermarket jepang baik besar dan kecil, kadang ada loh foto-foto petani yang pada narsis ngejogrok di atas hasil pertaniannya. Jadi bungkusan sayur bayem bisa macem-macem asalnya, misalnya dari petani tanaka, petani suzuki, petani honda, petani yamaha.. loh kok jadi merk motor ya hahaha.Â
Pokoknya petani-petani ini dengan bangga berfoto narsis di tengah sawah sambil dikelilingi hasil taninya. Makanya, sayuran dan buah bisa bagus-bagus dan terasa enak, lah kalo gak begitu bisa kalah saing nanti sama hasil tani petani lainnya.Â
Para petani ini akan berlomba-lomba mencari ide dan inovasi menghasilkan hasil yang baik dan paling canggih agar bisa laku di pasaran. Dan ini semua tentu saja kita emak-emak yang beli ini lah yang merasa diuntungkan, dapet barang bagus rasa mantap dengan harga yang murah! Cara ini saya pikir lucu sekali, narsis yang bermanfaat!Â
Nah dengan foto ini, kita konsumen merasa tenang dengan sayuran, buah, telur yang kita makan, karena kalau ada apa-apa bisa kelacak langsung darimana makanan yang kita makan berasal.Â
Melihat ini semua saya kagum sekagum kagumnya. Petani dan Nelayan di jepang bekerja tidak sendiri. Ada backing yang kuat sekali. Dan itu bukan para tengkulak! Pemerintah Jepang adalah penjaga dan pelayan bagi warganya.Â
Apabila salah satu elemen dalam masyarakat ada yang mulai timpang, mereka akan turun tangan dan cepat mencari solusi. Apalagi Jepang sehari-harinya makan nasi dan ikan, jadi asupan beras dan ikan tentu saja selalu jadi yang teratas prioritasnya.Â
Kehidupan petani dan nelayan di jepang, sejauh yang saya lihat selama ini tidaklah dalam keadaan yang mengenaskan dan memprihatinkan. Kebalikannya, mereka hidup makmur bahkan melebihi kehidupan orang-orang kota yang kerjanya sehari-hari dikantoran.Â
Ada dua orang teman suami yang orangtuanya hidup sebagai petani di kampung, dua-duanya saya pernah ketemu, dan salah satunya saya pernah kunjungi ladangnya.Â
Mereka bercerita gimana enaknya kehidupan mereka, makan beras yang paling enak dan mahal, niigata koshi hikari, saya pun gak sangggup beli beras itu untuk daily consumption.Â
Tapi buat mereka itu hal yang biasa, ya karena merekalah yang menghasilkan beras berkualitas itu. Saya pun pernah ikut melihat kebunnya. Sampe saya dapet cabe kering sekantong gede yang saya bingung juga mau diapakan ya ini cabe wkwkwk. Kentang gede-gede, wortel montok-montok sampe sayur bayem seger seger dan lobak yang panjangggg dan guedee bener.Â
Saya bilang, ini semua taruh dimana? ternyata mereka dibantu pemerintah bisa menaruh di supermarket besar dan kecil. Sepertinya pemerintah menjamin kalau badan usaha swasta juga harus menyuport hasil tani daerahnya agar para petani tidak susah dalam menjualnya.Â