Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tradisi Orang Jepang Menyambut Tahun Baru

16 Desember 2013   08:28 Diperbarui: 31 Desember 2020   10:09 3556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Oosouji (Sumber: tss-mag.com)

Wah tak lama lagi kita menyongsong tahun baru. Kalau di Indonesia, biasanya ada yang kumpul dengan keluarga dan teman, membuat acara bakar ikan atau ayam, atau pergi jalan-jalan sambil tiup terompet dan melihat kembang api. Seru dan heboh pastinya.

Tak lupa pas detik detik mau pergantian tahun, lewat acara TV biasanya kita bersama sama menghitung mundur sampai pada jam 12 teng! 

10...9...8...7...6...5..4...3...2....1...teetttt toottt teett toott duaarr duaarr suara terompet pun ditiup disusul dengan jegar jeger suara kembang api dimulai, lalu semuapun saling bersalaman dan berpelukan sambil tak lupa mengucapkan SELAMAT TAHUN BARU!

Semarak perayaan tahun baru di Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri yang membuat saya terkadang kangen untuk ikut larut dalam perayaan itu lagi. Setelah pindah ke Jepang, saya temui suasana yang berbeda. Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya.

Di Jepang, tahun baru kita sebut juga Oshougatsu, お正月. Menjelang Oshougatsu, sekolah dan kantor biasa diliburkan. Bagi yang tinggal pisah dengan orangtua, tahun baru ini dijadikan momen untuk pulang ke rumah orangtua dan kumpul bersama keluarga.

Dalam menyambut tahun baru di Jepang, suasana hiruk pikuk dan keriaan tidak saya lihat di sini. Mereka memang sibuk menyambut tahun baru, tapi mereka melakukannya dengan cara yang unik, yang sepertinya sudah merupakan tradisi dalam menyambut setiap datangnya tahun baru. 

Coba yuuk kita intip, ngapain aja sih masyarakat Jepang dalam menyongsong tahun baru yang sebentar lagi ini.

大掃除 (Oosouji, Pembersihan Total)

Dalam menyambut tahun baru, masyarakat Jepang melakukan pembersihan secara besar-besaran. Lho lho lho apa bedanya sih Oosouji dengan bersih-bersih yang kita lakukan setiap hari? Setiap hari kita memang membersihkan rumah, tapi Oosouji ini agak berbeda loh.

Oosouji adalah bersih-bersih secara keseluruhan, misalnya, yang biasanya kita tidak sapu atau pel di kolong tempat tidur atau belakang/pinggir lemari yang sangat sulit terjangkau untuk dibersihkan, maka dalam Oosouji ini, kita akan melakukannya sampai bersih.

Angkat-mengangkat lemari, menggeser tempat tidur dan sofa pun sudah jadi bagian dari Oosouji ini. Tentunya kerjaan angkat dan geser barang yang berat dilakukan ketika suami sudah libur kerjanya. Jadi intinya bukan hanya ibu yang turun tangan saja loh tapi semua anggota keluarga pun bergotong royong melakukan acara bersih-bersih ini.

Jangan heran ya, kalau menjelang tahun baru, kita kerap menjumpai orang-orang mengelap kaca jendela rumah/apartemen dan membersihkan balkon-balkon rumah. Bisa terbayang dong gimana sibuknya orang-orang Jepang sekarang ini.

Biasanya, Oosoji dicicil dua atau tiga minggu sebelum tahun baru tiba, karena tidak mungkin semuanya dikerjakan dalam satu hari. Ketika saya mampir home center dan supermarket beberapa hari lalu, ternyata sudah banyak dijual bahan-bahan yang menunjang acara Oosouji dengan berbagai merk dan kegunaannya.

Seperti obat membersihkan kamar mandi, obat membersihkan kaca, membersihkan minyak yang bandel di kompor, dan masih banyak lagi. 

Acara bersih-bersih ini sangatlah penting bagi orang Jepang  dalam mengawali tahun baru, karena debu yang masih tertinggal dalam rumah, bisa dianggap pamali dan menghambat datangnya rejeki dan keberuntungan di tahun depan.

注連飾り(Shimekazari)

(Foto: Katorisi via commons.wikimedia.org)
(Foto: Katorisi via commons.wikimedia.org)
Orang-orang Jepang akan memasang hiasan atau dekorasi kertas di depan pintu rumah selama perayaan tahun baru. Pemasangan Shimekazari ini, dengan maksud untuk mendapatkan keberuntungan dan untuk mengusir arwah jahat yang hendak masuk ke dalam rumah.

Biasanya mulai dipasang sekitar tanggal 26 Desember dan dicopot paling lambat tanggal 15 Januari.

年賀状 (Nengajyou, Kartu Pos)

(Sumber: zoomingjapan.com)
(Sumber: zoomingjapan.com)
Warga Jepang akan sibuk mengirimkan Nengajyou ke kerabat dekat dan teman-teman. Kebiasaan ini bukan hanya untuk orangtua saja tapi orang yang muda pun saling berkirim Nengajyou. Dalam Nengajyou, biasanya sudah tertulis juga kata ucapan tahun baru sebagai berikut:

あけましておめでとうございます!
Akemashite Omedetou Gozaimasu!
(Selamat Tahun Baru!)

Kotoshi mo Yoroshiku Onegaishimasu.
今年も宜しくお願いします。
(Tahun ini juga tolong kerja samanya ya!)

初詣 (Hatsumoude)

(Sumber: allabout-japan.com)
(Sumber: allabout-japan.com)
Nah ini yang paling menarik, malam Tahun Baru yang disebut juga dengan Oomisoka (大晦日), dimana masyarakat Jepang tidak merayakannya dengan suatu pesta Tahun Baru yang ingar bingar.

Mereka akan pergi malam-malam ke kuil untuk berdoa, padahal cuaca di luar sangatlah dingin menusuk, karena di Jepang sudah masuk pada musim dingin. Dan kunjungan pertama ke kuil untuk berdoa inilah yang disebut dengan Hatsumoude (初詣).

Bagi warga yang beragama Shinto dan Budha akan pergi berdoa di kuil ketika memasuki tahun baru. Tapi bagi yang tidak kuat dingin, kegiatan berdoa bisa dilakukan esok paginya. Biasanya doa pertama yang dipanjatkan adalah agar diberi kesehatan dan keselamatan sepanjang tahun.

年越しそば (Toshikoshi Soba)

Soba (Sumber: blog.livedoor.jp)
Soba (Sumber: blog.livedoor.jp)

Orang Jepang mempunyai tradisi untuk memakan Osoba pada tanggal 31 Desember, pada malam tahun baru. Di mana mie soba yang panjang ini melambangkan pengharapan untuk panjang umur.

Untuk keluarga saya, agar tidak repot biasanya saya membeli Osoba berbentuk cup instant yang cukup diisi dengan air panas lalu ditutup 3 menit, jreeng jadi deh Osoba yang siap dilahap bersama keluarga.

Setelah tahun baru tiba, ada beberapa tipikal makanan tahun baru yang biasa disantap oleh orang-orang Jepang, di antaranya adalah:

Ozoni (雑煮) - Sup kaldu ikan yang berisi sayuran, mochi, daging ayam, dan kamaboko (baso ikan). Sup ini dimakan pada hari tahun baru tiba. Buat keluarga kami, sup ozoni ini disantap ketika bangun tidur, dan biasanya tugas pembuatan diserahkan kepada chef dadakan, siapa lagi kalau bukan papanya anak-anak. ;D

Ozoni (Sumber: ameblo.jp)
Ozoni (Sumber: ameblo.jp)

Kagamimochi (鏡餅) - Hiasan dengan menyusun dua buah mochi berukuran bundar dan menaruh buah jeruk di atasnya. Pada hari tahun baru, mochi-mochi itu bisa digunakan sebagai campuran masakan,misalnya dimasukkan ke dalam sup ozoni dan Oshiruko (bubur kacang merah).

Atau ada yang suka dengan dibakar dan dibumbui hanya dengan soyu (kecap asin) atau dilumuri dengan kinako (bubuk kacang kedelai).

bows-and-arrow.net
bows-and-arrow.net

Osechi Ryouri (おせち料理) - Masakan istimewa yang dimakan pada tahun baru, biasanya dimasak beberapa beberapa hari sebelum tahun baru tiba.

Dengan maksud pada hari tahun baru para ibu di Jepang dibebastugaskan dari acara masak memasak. Masakan ini bersifat tahan lama, bisa ditaruh dan disusun dalam Jyubako(重箱) yaitu kotak kayu bersusun. Osechi Ryouri ini bisa juga di pesan di toko atau pasar swalayan.

Saya dan keluarga, biasanya makan Osechi Ryouri ini ketika berkunjung ke rumah orangtua suami di hari tahun baru. Osechi Ryouri isinya terdiri dari kuromame (black soy bean), kamaboko (baso ikan), kombumaki (rumput laut gulung),kurikinton (chestnut), ikan, udang, dan lain lain.

Osechi Ryouri (Sumber: livejapan.com)
Osechi Ryouri (Sumber: livejapan.com)
Oiya, selain menyantap makan-makanan khas tahun baru yang disebutkan di atas, ada satu ritual yang paling dinanti oleh anak-anak kecil, yaitu: 

Otoshidama (お年玉)

Otoshidama (Sumber: expertworldtravel.com)
Otoshidama (Sumber: expertworldtravel.com)
Uang yang diberikan kepada anak kecil saat tahun baru, kalau di Indonesia seperti uang lebaran atau angpau. Uang otoshidama akan dimasukkan ke dalam amplop kecil yang berhiaskan aneka gambar kesukaan anak-anak.

Ini lah saat yang paling bahagia buat anak-anak saya, karena mereka akan jadi "okanemochi" (orang kaya) mendadak, karena mendapat Otoshidama dari orang tua sendiri, juga dari kakek, nenek, tante, serta om, ketika sedang kumpul pada acara tahun baru. Ahh enaknyaa. :D

Begitulah cara masyarakat Jepang, menyambut Tahun Baru. Dengan melakukan pembersihan rumah besar-besaran disertai dengan pengharapan-pengharapan yang termakna dalam setiap aktifitas yang dilakukannya selama perayaan Tahun Baru.

Selamat Tahun Baru, Ya! :) 

Salam hangat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun