Rasulullah SAW juga bersabda:
"Satu kesulitan tidak akan pernah mengalahkan dua kemudahan." (HR. Ahmad)
Hadis ini mengajarkan bahwa Allah selalu memberikan kemudahan yang lebih besar dibandingkan dengan kesulitan yang dihadapi oleh hamba-Nya. Oleh karena itu, seorang mukmin harus senantiasa optimis dalam menghadapi ujian.
Ujian Membentuk Kepribadian yang Lebih Baik
Imam Al-Ghazali dalam bukunya Ihya Ulumuddin menjelaskan bahwa ujian adalah sarana untuk membentuk akhlak yang mulia. Seorang mukmin yang berhasil melewati ujian dengan kesabaran akan menjadi pribadi yang lebih matang, bijaksana, dan kuat.
Rasulullah SAW bersabda:
"Seorang mukmin ibarat tanaman yang lentur, ia terus digoyang angin tetapi tidak pernah patah. Adapun seorang munafik ibarat pohon yang kaku, ia tumbang sekaligus ketika diterpa angin besar." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa ujian membuat seorang mukmin lebih fleksibel dan tangguh dalam menghadapi tantangan hidup.
Dari hadis-hadis Rasulullah SAW dan pendapat para ulama, dapat disimpulkan bahwa ujian adalah cara Allah mendidik, membersihkan, dan meninggikan derajat hamba-Nya. Dengan memahami hikmah ini, seorang mukmin dapat menghadapi ujian dengan penuh kesabaran, tawakal, dan optimisme, sembari terus berharap hanya kepada Allah. Surat Al-Insyirah menjadi pedoman yang sempurna untuk menjalani hidup dengan penuh ketenangan, meskipun dalam situasi yang sulit.
Kesimpulan
Ujian adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan seorang mukmin. Melalui ujian, Allah SWT mendidik hamba-Nya untuk menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih sabar, dan lebih dekat kepada-Nya. Surat Al-Insyirah memberikan pedoman yang sangat indah dalam menyikapi ujian, mengajarkan bahwa kesulitan selalu diiringi dengan kemudahan, dan bahwa setiap ujian adalah sarana Allah untuk membersihkan dosa, meninggikan derajat, dan mengajarkan ketergantungan hanya kepada-Nya.
Ayat-ayat dalam Surat Al-Insyirah, yang dimulai dari pelapangan dada hingga perintah untuk berusaha dan bertawakal, menunjukkan bahwa ujian tidak pernah menjadi akhir. Sebaliknya, ujian adalah langkah menuju kemudahan dan kebaikan yang lebih besar. Allah berfirman, yang artinya : "Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah: 5-6)
Hadis-hadis Rasulullah SAW dan pandangan para ulama semakin mempertegas bahwa ujian adalah tanda kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Rasulullah SAW bersabda: