Ayat ini memberikan motivasi kepada mukmin untuk tetap optimis, karena setiap ujian pasti memiliki jalan keluar dan hikmah besar di baliknya.
Ayat 7-8: Berusaha dan Bertawakal
Artinya: "Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap."
Ayat ini mengajarkan bahwa setelah menyelesaikan satu kesulitan atau tugas, seorang mukmin harus terus melanjutkan usaha dan kerja keras. Kehidupan adalah perjalanan yang penuh dengan ujian, sehingga diperlukan kesungguhan dan ketekunan.
Pada saat yang sama, seorang mukmin harus menaruh harapannya hanya kepada Allah, karena Dialah yang memberikan kekuatan dan solusi atas setiap permasalahan. Imam Al-Ghazali menegaskan bahwa tawakal adalah inti keimanan, yang mengajarkan seorang mukmin untuk berserah diri kepada Allah setelah berikhtiar.
Surat Al-Insyirah mengajarkan keseimbangan antara kesabaran dalam menghadapi ujian dan optimisme dalam menanti kemudahan. Ayat-ayatnya menguatkan hati seorang mukmin bahwa ujian adalah bagian dari rencana Allah untuk menghapus dosa, meninggikan derajat, dan mendekatkan hamba kepada-Nya. Dengan memahami pesan Surat Al-Insyirah, seorang mukmin dapat menjalani kehidupan dengan penuh keyakinan bahwa setiap kesulitan pasti diiringi dengan kemudahan yang melimpah.
Hikmah dari Hadis dan Pendapat Ulama
Surat Al-Insyirah memberikan pedoman yang sangat mendalam tentang bagaimana seorang mukmin dapat menyikapi ujian dengan hati yang lapang, penuh sabar, dan penuh tawakal. Selain ayat-ayatnya yang menenangkan hati, hadis-hadis Rasulullah SAW dan pendapat para ulama juga memperkuat pesan ini. Berikut adalah beberapa hikmah yang dapat dipetik:
Ujian Sebagai Tanda Cinta Allah
Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi baik, maka Allah akan menimpakan ujian kepadanya." (HR. Bukhari)
Hadis ini menunjukkan bahwa ujian bukanlah tanda kebencian, melainkan wujud cinta Allah kepada hamba-Nya. Allah memberikan ujian sebagai cara untuk mendidik hamba-Nya, menghapus dosa, dan meningkatkan derajatnya di sisi-Nya.
Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa dalam setiap ujian terkandung pelajaran yang memperbaiki akhlak dan mendekatkan seorang mukmin kepada Allah. Dengan bersabar, seorang hamba akan semakin memahami hikmah di balik setiap ketentuan-Nya.
Ujian Menghapus Dosa dan Meningkatkan Derajat
Rasulullah SAW bersabda: